JAKARTA - Pemerintah Kota Semarang mengenalkan dua unit mobil pikap Esemka Bima di lingkungan dinasnya, Jumat 31 Januari 2020 kemarin. Hal ini menjadi catatan terbaru dari mobil komersial buatan dalam negeri tersebut, dalam mengemban tugas di lingkar lembaga pemerintahan maupun militer.
Menurut catatan yang dimiliki Okezone, pengguna resmi mobil Esemka sebagai kendaraan operasional adalah TNI Angkatan Udara. Tepatnya, menjadi bagian dari satuan Pangkalan Udara Atang Sendjaja, di Bogor, Jawa Barat sejak Oktober 2019 lalu.
Dalam keterangan resminya saat itu, TNI AU mendatangkan 35 unit Esemka Bima tipe 1.2. Mobil dengan tampilan kelir kuning itu selanjutnya diserahkan kepada tiga Skadron di bawah satuan Lanud Atang Sendjaja yakni Skadron Udara 6, Skadron Udara 8, dan Skadron Teknik 24.
Kendaraan itu dihadirkan untuk terlibat dalam kegiatan dinas di luar operasional penerbangan. "Pembelian ini menjadi sumbangsih TNI AU mendorong tumbuh kembang industri mobil dalam negeri," kata Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Yuyu Sutisna, dikutip laman resmi TNI AU.
Berselang beberapa pekan mobil Esemka juga nampak terpajang di area Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Saat itu mobil dengan bak terbuka diberi cat utama warna putih dengan tulisan Kemhan pada bagian samping. Dikabarkan, sebanyak 10 unit mobil tersebut akan menjadi kendaraan operasional di lingkungan Kemenhan.
Minat lembaga pemerintahan kepada unit mobil Esemka, didorong pembekalan fitur dengan harga yang terjangkau. Yakni berkisar Rp120 juta seperti diungkap Walikota Semarang, Hendi Prihardi. "Sudah dilengkapi power steering dan bisa menggunakan bahan bakar gas dikombinasi Pertalite karena sudah dipasangi converter," katanya kepada awak media.
Hendi menjadi salah satu dari kepala daerah yang mengungkapkan minatnya terhadap mobil buatan Esemka. Figur lain yang menyampaikan ketertarikan adalah atasan Hendi, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Begitu juga Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
(Mufrod)