Baca Juga: San Francisco Bakal Larang Teknologi Facial Recognition, Ini Alasannya
Sampai dengan pukul 7 malam, kegiatan peserta akan diisi dengan workshop, dan sub-conference dengan fasilitator dari NGO, komunitas sosial, start-up, dan industri kreatif. Lebih dari 300 peserta menghadiri Generator 2.0 yang bertepatan dengan liburan pasca akhir semester.
Peserta juga dapat menikmati, penampilan live music, dance, bazaar dan pameran booth yang disiapkan oleh panitia yang juga masih dari kalangan mahasiswa ini.
Komunitas yang memiliki visi "generosity can beat poverty" ini mengharapkan acara Generator yang akan diadakan setiap tahun bisa menjadi penggerak anak-anak SMA khususnya yang berasa du wilayah Jabodetabek agar memiliki semangat muda yang berdampak untuk diri sendiri dan sekitar. Komunitas untuk anak-anak SMA ini digagas oleh Novel Leonardo sebagai founder yang ingin memfasilitasi mereka dengan youth-empowerment yang tidak hanya didapatkan di sekolah saja.
(Ahmad Luthfi)