"Meskipun 4G masih memiliki banyak headroom untuk tumbuh di Asia, operator di wilayah kini menginvestasikan miliaran dalam membangun jaringan 5G yang memfasilitasi susunan dari layanan baru untuk konsumen, transformasi industri dan manufaktur dan menggerakan pertumbuhan ekonomi," jelas Mats Granryd, Director General GSMA.
"Karena 5G menjadi sebuah realitas, kami menghubungi pemerintah dan regulator di wilayah untuk secara aktif membentuk sebuah lingkungan bisnis yang menguntungkan, yang mendorong investasi di jaringan terdepan dan memungkinkan operator untuk memperluas layanan digital generasi baru untuk masyarakat Asia," jelasnya.
Operator mobile diperkirakan menginvestasikan USD574 miliar (capex) pada jaringan baru antara 2018 dan 2025. Hampir dua per tiga (USD370 miliar) dikeluarkan untuk jaringan 5G baru. China sendiri diperkirakan menginvestasikan USD184 miliar pada 5G di 2025.
Baca juga: Ini Deretan Negara yang Meluncurkan Layanan 5G Komersial
(Ahmad Luthfi)