Keberadaan antibiotik yang meluas tidak hanya mempengaruhi margasatwa, tetapi juga menyumbang masalah resistensi antimikroba.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah memperingatkan bahwa dunia sudah kehabisan antibiotik yang masih bisa bekerja melawan bakteri. WHO juga sudah meminta industri dan pemerintah untuk segera mengembangkan generasi baru antibiotik.
Ditemukan pada 1920, antibiotik sudah menyelamatkan nyawa puluhan juta manusia dari pneumonia, tuberkulosis, meningitis dan infeksi bakteri mematikan lainnya.
Penggunaan berlebihan dan penyalahgunaan antibiotik disinyalir penyebab utama resistensi antimikroba.
Fenomena ini seharusnya bisa menyadarkan semua kalangan akan pentingnya menjaga kebersihan dan tidak mencemari sungai dengan sampah antibiotik.
Baca juga: Redmi K20 dan Redmi K20 Pro Dijuluki Smartphone Flagship Killer
(Ahmad Luthfi)