8 Tren Digital Marketing di 2018, Apa Saja?

Agregasi Tech In Asia, Jurnalis
Senin 12 Februari 2018 12:10 WIB
(Foto: Shutterstock)
Share :

Augmented Reality bukan lagi hanya gimmick

Dibandingkan dengan VR atau virtual reality, AR cenderung lebih cepat diadopsi. Salah satu alasannya adalah akses AR lebih mudah karena tidak memerlukan headset seperti VR. Penggunaan AR juga memberikan cara yang unik dan engaging untuk pemasar dalam menjangkau target, karena cepat, mudah, dan interaktif.

AR juga menjadi salah satu cara untuk memberikan user experience yang menyenangkan dan mempersingkat proses pengambilan keputusan.

Salah satu contoh merek yang memanfaatkan AR dengan baik adalah IKEA. Peritel perabot rumah tangga asal Swedia ini meluncurkan aplikasi IKEA Place. Di sini, AR bukan hanya gimmick pemanis merek, tapi dapat juga membantu calon pembeli menentukan pilihan furnitur yang sesuai untuk rumahnya.

Ini bisa menjadi salah satu cara untuk memberikan user experience yang menyenangkan dan mempersingkat proses pengambilan keputusan oleh konsumen. Mereka bisa mengetahui lebih dulu apakah furnitur cocok dan muat di rumah mereka sebelum membeli, jadi tidak perlu lagi khawatir salah ukuran dan harus mengembalikannya.

Memanfaatkan celah dalam micro-moment

Micro-moment adalah sebuah fragmen yang sarat makna dalam proses perjalanan konsumen. Fragmen ini dapat memengaruhi konsumen untuk mengambil keputusan dalam jendela waktu yang sangat singkat.

Momen ini terjadi ketika seseorang secara refleks beralih ke perangkat mobile masing-masing untuk mencari tahu, menonton, atau membeli sesuatu. Google menyebutkan bahwa 82 persen pemilik smartphone menggunakan perangkat mereka saat memerlukan rekomendasi sebelum membeli ketika berbelanja. Satu dari sepuluh pengguna tersebut akhirnya membeli produk yang berbeda dari rencana awal mereka.

Think with Google menyebutkan bahwa setiap harinya, rata-rata konsumen menemui sekitar 150 jenis micro-moment. Di antaranya adalah purchase moment, research moment , dan discovery moment.

Momen tersebut terkadang fokus pada proses riset atau perbandingan produk, sementara yang lainnya lebih mengarah ke pembelian dan harus didukung dengan tawaran menarik dan proses transaksi yang lancar.

Sebagai brand, kamu bisa memanfaatkan micro-moment untuk meningkatkan performa pemasaran dalam mesin pencari. Dengan berada dalam micro-moment dan memberikan sesuatu yang berguna bagi konsumen, kamu bisa menjadikannya alat untuk meningkatkan engagement dan ROI (return on investment).

Setiap tahunnya, selalu ada hal baru yang bisa dieksplorasi oleh para pemasar. Hal ini sebetulnya bisa menjadi pedang bermata dua. Apabila pemain di ranah digital marketing tidak hati-hati, pengguna bisa jadi terkena serangan gempuran iklan alih-alih mendapatkan pengalaman komunikasi merek yang menyenangkan.

Jadi, sebaiknya selalu posisikan diri sebagai pengguna sebelum mulai melancarkan strategi pemasaran agar kamu bisa membayangkan segala kesempatan dan konsekuensi yang akan dihadapi.

(Kemas Irawan Nurrachman)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya