Sementara untuk urusan dana, ia mengaku sudah mempersiapkan dan dianggarkannya sejak tahun lalu. Adapun pemanfaatan frekuensi di 2,3 GHz ini akan ditujukan pembangunan 500 BTS hingga akhir 2017. Sebagian besar pembangunan jaringan akan dilakukan di kawasan Jabodetabek dan kota-kota lainnya.
Sedangkan soal lelang berikutnya di 2,1 GHz, Ririek mengatakan bahwa pihaknya akan mengikuti aturan yang berlaku. Ia mengatakan lelang di 2,1 GHz hanya akan menjadi tambahan frekuensi bagi operator karena sebagian operator telah memilikinya.
"Untuk 2,1 GHz memang secara aturan tidak boleh ikut. Ya otomatis kita tidak bisa ikut. 2,1 GHz ini sebenarnya bersifat tambahan karena semua operator besar sudah punya di 2,1 GHz jadi konteksnya tambahan spektrum. Kita sendiri sudah punya di 2,1 GHz," pungkasnya.
(Ahmad Luthfi)