JAKARTA - Seorang pemilik mobil listrik MG5 mendapat pengalaman tak menyenangkan ketika kendaraannya tiba-tiba melaju tanpa kendali saat berada di stasiun pengisian daya. Tak hanya sampai di situ, dia juga diminta biaya perbaikan sekitar Rp11 juta untuk pemeriksaan atas kesalahan yang terjadi pada mobil tersebut.
Berdasarkan laporan The Guardian, insiden yang terjadi di Inggris ini bermula saat pemilik MG5 mencabut soket pengisian daya dari mobilnya. Namun, mobil tidak merespons perintah apa pun dan pemilik pun memanggil jasa layanan darurat jalan raya AA.
Saat petugas mencoba memindahkan tuas transmisi ke posisi mundur, mobil justru melaju ke depan dan menabrak mobil van milik AA. Ban mobil tersebut bahkan terus berputar setelah menghantam van.
Petugas jalan raya akhirnya berhasil mematikan MG5 tersebut dari luar mobil dan menyatakan kendaraan itu tidak aman dikendarai karena masalah pada sistem.
Awalnya, biaya perbaikan sebesar 2.500 poundsterling ditanggung oleh pihak AA. Namun, setelah penyelidikan, perusahaan MG mengenakan biaya tambahan sebesar 500 poundsterling atau sekitar Rp11,1 juta kepada pemilik dan bahkan meminta uang tambahan jika ingin dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Dalam penyelidikan lanjutan, MG menyebut tidak menemukan kerusakan pada sistem kelistrikan maupun perangkat lunak mobil setelah diuji sejauh sekitar 40 kilometer. MG menyimpulkan kejadian kemungkinan disebabkan oleh faktor eksternal meskipun tidak dijelaskan secara rinci.
Setelah mendapat sorotan dari media Inggris, MG membatalkan biaya tambahan tersebut. Kasus ini bukan yang pertama kali melibatkan MG, di mana model ZS EV pernah dilaporkan mengalami masalah pengereman pada 2023 di Glasgow, Skotlandia.
Pemilik sempat memanggil petugas kepolisian karena peristiwa mengerikan ini. Polisi meminta pemilik menabrakkan mobilnya ke bagian belakang mobil petugas agar berhenti berkat pengereman mobil polisi.
(Rahman Asmardika)