BEIJING - China menghentikan penyelidikan antimonopoli terhadap Google. Hal ini seiring meningkatnya negosiasi antara China dan Amerika Serikat (AS) terkait TikTok dan Nvidia.
Badan Regulasi Pasar Negara telah memutuskan menghentikan penyelidikan persaingan terhadap Google. Ini merupakan sebuah status yang dikenal sebagai "zhongzhi" dalam bahasa Mandarin, kata dua orang yang diberi pengarahan tentang keputusan tersebut, melansir Financial Times, Jumat (19/9/2025).
Investigasi terhadap Google secara resmi dibuka pada bulan Februari. Investigasi ini berfokus pada dominasi sistem operasi Android milik grup AS tersebut dan dampaknya terhadap produsen ponsel buatan China, seperti Oppo dan Xiaomi, yang menggunakan perangkat lunak tersebut.
Keputusan ini menandakan kalibrasi ulang taktis Beijing, yang kini memfokuskan kekuatan regulasinya pada Nvidia. Nvidia merupakan produsen chip paling berharga di dunia.
Pada saat yang sama, penghentian penyelidikan Google mengirimkan sinyal positif kepada Washington bahwa Beijing dapat bersikap fleksibel dalam negosiasi, kata salah satu orang tersebut.
"Batalkan satu kasus, tetapi sita kasus lainnya," kata narasumber lain yang mengetahui masalah tersebut.
"China sedang mencoba mempersempit target pembalasannya agar lebih efektif," katanya.
AS dan China mengadakan negosiasi perdagangan selama tiga hari di Madrid minggu ini mengenai tarif, kontrol ekspor, dan divestasi TikTok, menyusul tiga putaran perundingan sebelumnya di Jenewa, London, dan Stockholm.
Presiden Donald Trump diperkirakan akan menyelesaikan kesepakatan TikTok ketika ia berbicara dengan Presiden Xi Jinping pada Jumat.
Google belum diberitahu secara resmi tentang keputusan untuk menghentikan penyelidikan, kata dua narasumber yang mengetahui situasi tersebut.
(Erha Aprili Ramadhoni)