JAKARTA – Grand Theft Auto V (GTA V) dan GTA Online dari Rockstar Games akhirnya diluncurkan di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), hampir 12 tahun setelah kedua game itu diluncurkan secara global. Konfirmasi ini datang dari Otoritas Umum untuk Regulasi Media di Arab Saudi dan Dewan Media UEA, yang menyetujui game tersebut dengan batasan usia 21+ yang baru.
Persetujuan ini merupakan momen penting bagi lanskap game di kawasan Timur Tengah, yang mencerminkan pergeseran yang lebih luas dalam regulasi konten dan keterbukaan terhadap game yang sebelumnya dianggap terlalu kontroversial untuk dirilis.
Selama bertahun-tahun, GTA V tidak tersedia di kedua negara tersebut karena penggambaran kekerasan, seks, dan penggunaan narkoba, yang berbenturan dengan kebijakan lokal yang ketat dan cenderung konservatif. Namun, hal itu tidak menghentikan para pemain untuk mencari cara mengakali batasan tersebut, menurut Niko Reports.
Hal ini membuat gamer di Arab Saudi dan UEA mengimpor salinan fisik GTA V atau membuat akun PlayStation dan Xbox asing untuk menghindari larangan dan mengunduh game tersebut. Kini, untuk pertama kalinya, para gamer lokal dapat membeli dan memainkan game tersebut secara legal tanpa solusi semacam itu.
Langkah ini merupakan bagian dari evolusi regulasi yang lebih luas yang dimulai pada 2016, ketika Arab Saudi beralih dari sistem peringkat PEGI ke klasifikasi lokalnya. Perubahan ini memungkinkan game seperti God of War dan Red Dead Redemption 2 mendapatkan persetujuan yang tertunda, terkadang setelah penyesuaian lokalisasi kecil, demikian dilansir Tom’s Hardware.
Penerapan rating 21+ baru ini, yang melampaui ambang batas 18+ PEGI, telah membuka jalan bagi GTA V untuk diluncurkan tanpa perubahan besar, memberikan jalur yang lebih mudah bagi penerbit untuk menghadirkan game dewasa ke wilayah tersebut.
Para pengamat industri yakin keputusan ini dapat berdampak luas. Menurut Laporan Perilaku Gamer & Wawasan Pasar MENA-3 2025 dari Niko Partners, lebih dari 90% pemain PC dan konsol di Arab Saudi, UEA, dan Mesir sudah berusia di atas 21 tahun. Dengan pasar game di negara-negara ini yang diperkirakan akan tumbuh dari USD 2 miliar pada tahun 2024 menjadi USD 2,8 miliar pada tahun 2029—dan dengan total jumlah gamer yang diproyeksikan mencapai 84,3 juta—penerbit kini memiliki insentif yang lebih kuat untuk menyelaraskan strategi rilis global mereka dengan pasar Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA).
Persetujuan ini juga bertepatan dengan kemitraan baru antara perusahaan induk Rockstar, Take-Two Interactive, dan Advanced Initiative Company yang berbasis di Arab Saudi. Kesepakatan ini akan mendistribusikan waralaba terbesar Take-Two secara lokal, termasuk GTA V, WWE 2K, NBA 2K, dan Red Dead Redemption, sehingga menjadikan kawasan ini pasar yang lebih menarik dan mudah diakses oleh penerbit internasional. GTA V kini akan ditambahkan ke daftar tersebut, dan akan tersedia di semua platform.
Waktunya sangat penting karena antisipasi terhadap Grand Theft Auto VI (GTA VI) semakin meningkat, yang dijadwalkan rilis pada 9 Mei 2026. Dengan kerangka kerja 21+ yang berlaku, game ini diharapkan dapat diluncurkan di Arab Saudi dan UEA tanpa menghadapi penundaan panjang atau tantangan regulasi yang membuat GTA V tidak tersedia selama lebih dari satu dekade.
Bagi para gamer, persetujuan ini merupakan kemenangan yang telah lama ditunggu-tunggu. Setelah bertahun-tahun melakukan solusi sementara dan impor tidak resmi, masyarakat di Arab Saudi dan UEA akhirnya dapat mengakses salah satu judul paling ikonis dalam sejarah game.
Per Mei 2025, GTA V telah terjual lebih dari 215 juta kopi di seluruh dunia, sehingga ekspansi baru ke dua pasar utama ini dapat mendorong game tersebut mendekati angka 250 juta kopi. Dan, kini, dengan penerusnya yang semakin dekat, wilayah ini siap menjadi bagian dari rencana peluncuran global Rockstar sejak awal, asalkan GTA VI mematuhi undang-undang sensor setempat.
(Rahman Asmardika)