Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Banyak Aplikasi Populer yang Sering Diunduh Ternyata Buatan Intelijen Israel, Ini Daftarnya

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 07 Juli 2025 |12:57 WIB
Banyak Aplikasi Populer yang Sering Diunduh Ternyata Buatan Intelijen Israel, Ini Daftarnya
Ilustrasi. (Foto: The Grayzone)
A
A
A

JAKARTA – Sebuah laporan mengungkap fakta yang cukup mengejutkan, bahwa banyak aplikasi populer di smartphone kita ternyata dikembangkan oleh mantan anggota intelijen dan militer Israel, khususnya dari Unit 8200 yang merupakan unit siber elite Zionis. Aplikasi-aplikasi ini telah diunduh miliaran kali di seluruh dunia dan menghasilkan pendapatan besar yang ikut mendukung ekonomi serta militer Israel.

Menurut laporan Do Not Panic! yang dilansir Grayzone, aplikasi-aplikasi tersebut berkisar dari aplikasi penyuntingan gambar dan video yang tidak berbahaya hingga permainan kasual, dan sebagian besar pengguna tidak akan menyadari bahwa mereka memasang produk Israel di ponsel mereka. Banyak pengembang aplikasi ini beroperasi di bawah radar, struktur kepemilikan mereka tidak transparan, dan identitas pemiliknya tidak diketahui secara umum.

Hadirnya aplikasi-aplikasi ini di Google Play Store dan App Store menimbulkan pertanyaan mengenai privasi dan pengumpulan data pribadi yang melibatkan perangkat lunak mata-mata ke perangkat-perangkat oleh aplikasi-aplikasi yang dibuat di Israel. Sebagaimana diketahui, Israel memiliki reputasi buruk terkait kegiatan mata-matanya yang telah memunculkan berbagai skandal di masa lalu, termasuk kontroversi spyware Pegasus pada akun WhatsApp sejumlah jurnalis internasional.

Aplikasi Penyuntingan Foto

Pengembang aplikasi pertama yang disorot oleh laporan tersebut adalah ZipoApps dengan aplikasi Zipo yang mencakup serangkaian aplikasi penyuntingan foto dan video yang telah menerima ratusan juta total penginstalan di Play Store dan App Store. Aplikasi individualnya termasuk Collage Maker Photo Editor dan Instasquare Photo Editor: Neon yang juga telah diunduh puluhan juta kali di Android dan iOS.

Dalam wawancara pada 2022, CEO ZipoApps, Gal Avidor, mengatakan bahwa semua pendiri pengembang ini adalah mantan anggota Unit 8200 Israel.

Aplikasi penyuntingan foto berbasis AI Bazaart juga merupakan salah satu produk pengembang eks intelijen Israel. Bazaart didirikan oleh Dror Yaffe dan Stas Goferman, yang merupakan mantan anggota IDF.

 

Selain itu, ada Facetune, aplikasi penyuntingan foto buatan pengembang Lightricks dengan lebih dari 50 juta penginstalan di Android dan iPhone. Salah satu pendiri Lightricks, Yaron Inger, menghabiskan waktu lima tahun di Unit 8200.

Game Mobile

Tak hanya aplikasi penyuntingan foto, sejumlah game mobile yang populer pun terungkap sebagai produk dari pengembang eks intelijen Israel dan mendanai aksi militer brutal Zionis di Timur Tengah.

Supersonic by Unity adalah perusahaan Israel yang menerbitkan game-game kasual populer, termasuk tiga di antara 10 game mobile kasual paling banyak diunduh di dunia, yaitu: Build a Queen, Going Balls, dan Bridge Race. Penerbit ini juga memiliki game mobile populer lainnya seperti Trash Tycoon, selain juga Tall Man Run, Hide ‘N Seek, dan Slow Mo Run.

Pendiri Supersonic adalah Nadav Ashkenazy, menghabiskan tujuh setengah tahun di IDF di mana ia dipromosikan menjadi kepala operasi untuk angkatan udara Israel.

Playtika, yang memiliki banyak aplikasi game judi dan kasino, serta Crazy Labs, yang dikenal sebagai penerbit game super kasual seperti Jumanji: Epic Run dan Dessert DIY, juga termasuk di dalam daftar perusahaan milik mantan anggota intelijen Israel.

Aplikasi Lainnya

Beberapa aplikasi perusahaan lain yang juga masuk dalam daftar ini adalah aplikasi navigasi transportasi publik Moovit; aplikasi taksi online Gett; aplikasi screening panggilan Call App; dan aplikasi makanan dan nutrisi Fooducate.

Semua aplikasi di atas memiliki keterkaitan langsung dengan eks personel militer atau intelijen Israel, terutama Unit 8200, dan telah diunduh ratusan juta hingga miliaran kali secara global.

 

Selain menyoroti kekhawatiran soal privasi dan keamanan data, mengingat keterlibatan eks intelijen Israel, laporan ini juga menyoroti dampaknya pada ekonomi dan militer Israel. Sebagian besar orang yang menggunakan aplikasi ini mengunduhnya tanpa menyadari hal tersebut, namun laporan ini menyerukan agar masyarakat melakukan boikot, terutama di tengah kampanye genosida Israel di Palestina.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement