Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terdampak Tarif Trump, Subaru Alihkan Produksi Mobilnya Keluar AS

Rahman Asmardika , Jurnalis-Minggu, 27 April 2025 |15:47 WIB
Terdampak Tarif Trump, Subaru Alihkan Produksi Mobilnya Keluar AS
Ilustrasi.
A
A
A

JAKARTA - Tarif yang diberlakukan Presiden Donald Trump telah menyebabkan produsen otomotif Jepang untuk mengalihkan produksi dari Amerika Serikat (AS), sebagian besar ke negara tetangga Kanada.

Subaru, yang menjual 68.043 mobil di Kanada pada 2024, sedang menata ulang rantai pasokannya sebagai respons terhadap meningkatnya tarif perdagangan yang berdampak pada produksi mobil.

Produsen asal Jepang itu menjual lebih dari 17.700 kendaraan buatan Amerika di Kanada tahun lalu, yang merupakan 26 persen dari penjualannya pada 2024. Namun, divisi Kanada dari Subaru akan memangkas impor AS menjadi hanya 10 persen pada tahun model 2026, yang berarti ribuan mobil dan kerugian jutaan dolar.

Dampak terbesarnya akan terjadi pada Outback buatan Amerika. Mobil populer itu tidak akan lagi dikirim ke Kanada setelah 2026.

Sebagai gantinya, Outback mendatang akan memiliki label ‘Made in Japan’ atau 'buatan Jepang'.

CEO Subaru Kanada, Tomohiro Kubota, mengatakan langkah tersebut akan 'meminimalkan dampak pajak tambahan,' menurut Automotive News Canada.

Bagi Subaru, lebih murah untuk membangun dan mengirim mobil dari Jepang daripada berhadapan dengan gejolak politik kebijakan perdagangan AS.

Pabrikan yang berkantor pusat di Jepang ini sudah memiliki pabrik di negara asalnya, tempat ia memasok SUV Crosstrek dan Forester yang laris ke dealer-dealer Kanada.

Subaru tidak mengatakan apakah penyesuaian tersebut akan memfasilitasi produksi atau perubahan pekerjaan di pabrik di Indiana, AS.

 

Sebelumnya, perusahaan itu mengatakan pabrik tersebut akan mulai merakit Forester, salah satu produk terlarisnya di Amerika, akhir tahun ini.

Tidak jelas apakah salah satu unit itu akan melintasi perbatasan.

Pada Pameran Mobil Internasional New York tahun ini, CEO perusahaan, Atsushi Osaki, mengatakan merek tersebut berkomitmen untuk bertahan di pasar AS.

'Kami berdedikasi untuk menawarkan kepada pelanggan Amerika kami berbagai pilihan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang terus berkembang,' kata Osaki, sebagaimana dilansir Daily Mail.

Subaru menolak mengomentari laporan ini.

Inti dari perubahan Subaru adalah pajak impor sebesar 25 persen yang dikenakan Trump awal tahun ini pada kendaraan dari hampir setiap negara, termasuk Kanada. Para legislator di Ottawa membalas dengan tarif pembalasan mereka sendiri, yang menjatuhkan bea masuk hingga 25 persen pada mobil buatan AS.

Banyak perusahaan mobil terjebak di tengah-tengah. Selama beberapa dekade, AS dan Kanada telah menikmati perjanjian perdagangan bebas yang memungkinkan produk mengalir melintasi perbatasan.

Perusahaan-perusahaan Amerika, termasuk Stellantis dan Ford, membangun pabrik-pabrik raksasa di Kanada, sementara para produsen mobil internasional membangun pabrik-pabrik di AS dan mengirimkan produk-produknya ke utara.

Tarif Trump secara efektif menghancurkan berbagai perjanjian, termasuk perjanjian USMCA yang dinegosiasikan ulang dan ditandatanganinya selama pemerintahan pertamanya.

Trump secara konsisten mengatakan bahwa kebijakan perdagangannya akan memaksa produsen mobil untuk memproduksi kendaraan mereka di AS.

 

Namun, sejauh ini, tarifnya mendapat tanggapan beragam dari para produsen mobil.

Stellantis menghubungkan tarif dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) 900 pekerjaan, Honda mengumumkan bahwa Civic Hybrid akan memiliki pabrik perakitan akhir di AS, dan GM mengatakan pihaknya meningkatkan produksi truk pikap buatan Amerika yang berharga mahal.

Volvo juga menghentikan sedan S90 dari pasar AS.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement