JAKARTA - General Motor setuju untuk melakukannya penarikan kembali (recall) terhadap hampir 1.200 unit taksi robot Cruise mereka. Recall ini lantaran adanya masalah rem mendadak pada taksi robot otonom tersebut.
Hal itu sebagaimana disamlaikan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS (NHTSA), melansir Reuters, Jumat (23/8/2024). Sebagai hasil dari recall itu NHTSA setuju menutup penyelidikan yang dibuka pada Desember 2022 setelah adanya laporan mengenai dua orang cedera dalam tiga kecelakaan akibat rem mendadak itu.
Penutupan penyelidikan ini menjadi langkah penting bagi Cruise karena berupaya meyakinkan pejabat negara bagian dan federal tentang keselamatan kendaraannya. Sehingga akhirnya taksi robot mereka bisa tetap beroperasi tanpa pengemudi keselamatan cadangan dan untuk menerima bayaran dari pelanggan.
Cruise mengatakan tidak setuju dengan kesimpulan NHTSA bahwa penarikan diperlukan. Namun, Cruise telah setuju melakukan recall untuk menyelesaikan penyelidikan.
"Kami berkomitmen untuk membangun kepercayaan dan meningkatkan transparansi sehubungan dengan teknologi kendaraan otonom," kata juru bicara Cruise pada Kamis.
Cruise mengatakan kendaraan tersebut telah menerima pembaruan perangkat lunak sebelumnya yang "secara signifikan mengurangi risiko pengereman yang tidak terduga".
Unit kendaraan otonom tersebut mengatakan, mereka memberikan data kepada NHTSA yang menunjukkan tingkat pengereman yang tidak terduga pada kendaraan otonom Cruise "sangat rendah dan jauh lebih rendah daripada pengemudi manusia".
NHTSA mengatakan tidak ada insiden yang dianalisis yang mengakibatkan kecelakaan atau cedera. Regulator membuka penyelidikan terpisah pada Oktober untuk mengetahui apakah Cruise mengambil tindakan pencegahan yang cukup dengan taksi robot otonom untuk melindungi pejalan kaki.
(Erha Aprili Ramadhoni)