JAKARTA - Citroen akan menghentikan semua model baru di Australia paling lambat 1 November 2024. Hal ini sekaliguas menandai hengkangnya Citroen yang merupakan merek otomotif terlama yang telah beroperasi di Australia.
“Meskipun kami mengakui dan merayakan sejarah Citroen yang kaya di pasar Australia, kami harus melihat ke masa depan dan mempertimbangkan sifat industri dan pasar lokal yang berkembang pesat, dinamis, dan kompetitif, di samping perubahan permintaan konsumen,” kata Manajer Umum Citroen Australia, David Owen, melansir Carscoops, Selasa (20/8/2024).
Eksekutif lokal tersebut menambahkan, bukanlah hal mudah memutuskan menghentikan penjualan di Australia.
“Tidak dibuat dengan mudah. Keputusan tersebut dibuat setelah mempertimbangkan dengan saksama produk saat ini dan masa mendatang yang tersedia untuk negara kami, dalam konteks pasar lokal dan preferensi serta persyaratan pembeli kendaraan baru Australia,” ucapnya.
Alasan hengkangnya Citroen adalah permintaan yang melambat untuk model Citroen di Australia. Dalam 5 tahun terakhir, tercatat penjualan Citroen sekitar 200 unit.
Citroen telah hadir di pasar Australia sejak 1923. Saat ini, jajaran produk lokal meliputi C3, crossover C4, SUV C5 Aircross, dan crossover fastback C5 X. Konsumen di Australia tidak mendapatkan generasi baru C3 dan C3 Aircross. Keduanya baru-baru ini diperkenalkan di Eropa.
Penjualan tahunan Citroen di Australia turun dari puncaknya sebanyak 3.803 unit pada 2007 menjadi 175 unit pada tahun 2021. Sejak saat itu, tidak menunjukkan tanda-tanda penjualan pulih.
Pada paruh pertama 2024, perusahaan tersebut hanya menjual 87 kendaraan di Australia. Seperti yang dilaporkan CarExpert, Citroen kalah laris dari merek-merek khusus seperti Maserati (200), Ferrari (113), Lotus (102), Bentley (102), dan Aston Martin (86). Hanya McLaren (41) dan Rolls-Royce (26) yang penjualannya lebih sedikit dibandingkan Citroen.
(Erha Aprili Ramadhoni)