SHANGHAI - Seri mobil listrik baru Audi untuk pasar China dilaporkan tidak akan memiliki logo empat cincin yang sudah menjadi ciri khas brand tersebut.
Melansir Reuters, Sabtu (3/8/2024), hal ini sebagaimana diungkap oleh 2 sosok yang mengetahui rencana tersebut. Seorang di antaranya menyebut, keputusan merek premium milik Volkswagen Jerman tersebut didasarkan pada pertimbangan citra merek.
Keputusan tersebut juga mencerminkan penggunaan arsitektur otomotif yang dikembangkan bersama dengan mitra China SAIC dan peningkatan ketergantungan pada pemasok dan teknologi lokal.
Tidak diketahui apakah seri baru tersebut yang secara internal diberi nama kode "Ungu" akan memiliki logo yang berbeda atau hanya mencantumkan nama Audi pada kendaraannya.
Kedua orang tersebut menyebut, sebuah mobil konsep untuk seri tersebut akan diluncurkan pada bulan November. Audi juga akan menjelaskan soal kisah merek seri tersebut.
Sementara itu, orang ketiga yang diberi pengarahan tentang masalah tersebut mengatakan ada sembilan model direncanakan pada 2030.
Namun, sumber tersebut menolak untuk disebutkan namanya karena Audi belum mengumumkan rencana tersebut kepada publik.
Audi menolak berkomentar tentang apa yang disebutnya sebagai spekulasi.
Sementara itu, SAIC dalam pernyataannya menyebutkan, mobil listrik itu akan menjadi Audi sejati dengan DNA Audi yang autentik.
Produsen mobil China semakin menguasai pangsa pasar dalam negeri mereka, yang merupakan pasar terbesar di dunia. Hal itu menyebabkan penjualan yang menurun bagi produsen mobil asing, yang banyak di antaranya lebih bergantung pada model bermesin bensin, sehingga mendorong mereka untuk membentuk kemitraan baru.
Audi dan SAIC, mitra lama VW, mengatakan pada bulan Mei, mereka akan bersama-sama mengembangkan platform untuk mobil listrik bagi pasar China.
Mengembangkan mobil khusus untuk China memungkinkan produsen mobil asing untuk memahami fitur-fitur terbaru dalam mobil listrik dan selera China sambil tetap menargetkan kelompok pelanggan yang besar.
Direktur Pelaksana di konsultan Automotive Foresight yang berbasis di Shanghai, Yale Zhang menyebut, produsen mobil seperti Audi dan VW kemungkinan melakukan penelitian lebih lanjut sebelum mengadaptasi model-model tersebut untuk pasar lain.
(Erha Aprili Ramadhoni)