TANGERANG - Pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 digelar di ICE BSD City, Tangerang, pada 18-28 Juli. Pameran tahun ini menjadi yang terbesar karena diikuti 55 merek kendaraan bermotor yang memenuhi area pameran seluas 120.000 meter persegi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut pameran GIIAS 2024 menjadi harapan bagi Indonesia. Pasalnya, industri otomotif merupakan sektor yang memiliki peluang besar untuk memperkuat sisi perekonomian negara.
"Kita harus bangga ketika di Eropa saja pameran kendaraan sudah mulai sepi gak ada peserta. Makanya Indonesia dapat begitu gede sampai 12 hektare. Ini sudah kedua terbesar setelah China. Artinya orang melihat Indonesia bisa menjadi pusat yang bagus," kata Ahok di arena GIIAS 2024, Jumat (26/7/2024).
Sebagai informasi, saat ini industri otomotif Indonesia sedang lesu yang disebabkan sejumlah faktor. Sejak Januari sampai Juni 2024, penjualan mobil secara wholesales atau pengiriman dari pabrik ke dealer hanya sebesar 400 ribu unit.
Namun, Ahok menilai industri otomotif Indonesia memiliki peluang besar untuk bangki, melihat banyaknya brand baru yang ikut meramaikan pasar. Ini juga diyakini bakal meningkatkan perekonomian Tanah Air.
"Kita harap sebenernya secara bisnis, industri otomotif ini jangan jatuh seperti tekstil atau elektronik. Kita sudah habis ini. Makanya ini satu-satunya sepatu kita semua, makin lama makin habis. Makanya kita lihat ada peluang di otomotif," tuturya.
Diketahui, ada sejumlah brand baru yang meramaikan GIIAS 2024, seperti BAIC, GAC Aion, Jetour, dan lainnya. Mereka menawarkan beragam model mobil ramah lingkungan kepada calon konsumen Tanah Air.
"Kita lihat dari pameran gak bisa bohong kok, pasar segitu gede nih sampai 12 hektare, nomor 2 (terbesar) setelah China. (Pameran) yang di Swiss sudah tutup. Itu artinya gak bisa bohong orang menaruh harapan ke Indonesia," tuturnya.
Menurut Ahok, industri otomotif juga akan membuka banyak lapangan pekerjaan baru. Hal ini akan membuat Indonesia semakin kuat di mata dunia.
"Nanti penghasilan orang Indonesia, ekonomi makin baik pendapatan makin sesuai, saya kira potensi penjualan mobil akan semakin baik. Apalagi BBM subsidi ke orang nih itu pasti orang akan beralih ke mobil listrik," ujarnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)