Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jangan Disepelekan, Ban Mobil Kempis Bisa Sebabkan Kecelakaan Fatal

Muhamad Fadli Ramadan , Jurnalis-Rabu, 10 Juli 2024 |18:33 WIB
Jangan Disepelekan, Ban Mobil Kempis Bisa Sebabkan Kecelakaan Fatal
Jangan disepelekan, ban mobil kempis bisa sebabkan kecelakaan fatal. (Ilustrasi/iStock)
A
A
A

JAKARTA - Viral di media sosial (medsos) sebuah mobil mengalami pecah ban yang tidak dirasakan pengemudinya sehingga telapak ban terlepas. Dalam banyak kasus, ban mobil pecah sampai rusak berat umumnya disebabkan tekanan udara yang kurang alias ban kempis dan dibiarkan terlalu lama. Situasi ini berbahaya karena dapat mengakibatkan kecelakaan.

Chief Marketing Auto2000, Yagimin mengungkapkan, tekanan udara yang tepat dapat membuat ban mobil menapak dengan baik. Hal ini dapat memberikan daya cengkram optimal yang berdampak pada stabilitas mengemudi.

“Tekanan udara ban yang sesuai juga membantu dinding ban menopang berat mobil serta meredam gaya akibat gerakan ban. Alhasil, tekanan udara yang sesuai memegang peran sangat penting dalam menjaga performa ban di jalan,” kata Yagimin dalam keterangannya, dikutip Rabu (10/7/2024).

Tekanan udara ban yang sesuai rekomendasi pabrikan bisa dilihat pada stiker petunjuk di pilar B sisi pengemudi atau buku petunjuk pemilik kendaraan. Pemilik kendaraan dapat melihat tabel tekanan udara yang direkomendasikan untuk beberapa kondisi berkendara, seperti muatan kosong atau penuh.

Idealnya, pemilik mobil melakukan pemeriksaan tekanan udara ban di pagi hari sebelum melakukan perjalanan dan suhu lingkungan masih dingin agar hasilnya akurat. Apabila tak memungkinkan, usahakan minimal satu pekan sekali memetiksa tekanan udara ban. 

Berikut dampak buruk akibat ban kempis atau kurang udara seperti dibagikan Auto2000:

Area Kontak Ban Berlebih dan Tidak Merata

Lantaran tekanan udara yang kurang, ban tidak memiliki area kontak dengan aspal (contact patch) yang cukup. Bahkan cenderung berlebih akibat hanya tertumpu di pinggir telapak ban. 

Kondisi ini bisa mengakibatkan ban aus di pinggir sisi luar dan dalam. Mobil juga akan terasa semakin berat dikemudikan karena daya cengkeramnya terlalu kuat ke aspal jalan.

 

Dinding Ban Bergerak Berlebihan

Gerakan naik-turun dinding ban menjadi tidak terkendali ketika kempis. Akibatnya, ban menjadi terlalu lentur dan dapat membuat anyaman kawat baja dinding ban rusak. Bahkan dalam kondisi terburuk ketika muatan mobil penuh, bibir pelek dapat menyentuh dinding ban dan berpotensi membuat robek.

Padahal, tekanan udara ban yang kurang akan langsung terasa pada pengendalian mobil yang lebih sulit. Selain itu, biasanya mobil akan menarik ke sisi ban yang kempis atau mobil bergoyang akibat gerakan dinding ban yang berlebihan.

Kenyamanan Turun dan Mobil Sulit Dikendalikan

Kenyamanan berkendara ikut menurun akibat gerakan dinding ban yang tiada henti. Di titik ini, mestinya pengemudi sudah sadar bahwa ban mobilnya kempis. Gerakan berlebih pada ban juga dapat terjadi ketika mobil berakselerasi atau melakukan pengereman, termasuk ketika belok ke kiri atau ke kanan.

Akibatnya, mobil makin sulit dikendalikan karena gerakan dinding ban semakin liar, termasuk membutuhkan jarak pengereman yang lebih jauh sehingga mengurangi keselamatan berkendara. Dalam kondisi ekstrem saat tekanan udara ban sangat rendah, dapat membuat ban terlepas dari pelek.

“Jangan pernah lupa mengecek tekanan udara ban setidaknya satu minggu sekali. Dengan begitu, kemungkinan ban kempis yang berisiko pecah atau sobek dapat ditekan. Termasuk pula servis berkala, jangan pernah lupa melakukannya untuk menjaga kondisi mobil supaya selalu prima,” ujar Yagimin.
 

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement