Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Soal Wacana Insentif Mobil Hybrid, Hyundai Bakal Tergoda?

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Rabu, 29 Mei 2024 |11:59 WIB
Soal Wacana Insentif Mobil Hybrid, Hyundai Bakal Tergoda?
Soal wacana insentif mobil hybrid, Hyundai bakal tergoda? (Iustrasi/MPI)
A
A
A

JAKARTA - Wacana pemberian insentif untuk mobil hybrid terus berkembang hingga saat ini. Apakah hal ini bakal membuat PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) tergoda?

Chief Marketing Officer PT HMID, Budi Nur Mukmin, mengatakan, pihaknya fokus pada mobil listrik sesuai dengan prinsipal. 

"Kita fokus di listrik karena mobil listrik itu tak hanya Hyundai Indonesia, tapi Hyundai global kan juga fokus dan perhatian besarnya itu mobil listrik," kata Budi kepada wartawan, belum lama ini.

Jika pun ada insentif untuk hybrid, pihaknya tidak tergoda. Pihaknya akan tetap fokus dengan mobil listrik. Itu karena menurutnya mobil listrik adalah masa depan kendaraan ramah lingkungan.

"Ada insentif hybrid kita berubah haluan? Saya rasa tidak. Kami merasa masa depan mobil ramah lingkungan memang ada stagingnya. Tapi, sebelum masuk ke ranah hidrogen, saya rasa mobil listrik itu salah satu solusi paripurnalah. Jadi kami fokus ke sana," tutur Budi.


Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menyampaikan, pemerintah masih terus mengkaji rencana pemberian insentif untuk mobil hybrid. Ia memberikan bocoran bahwa insentif yang akan diberikan berupa pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP).

 

Kabarnya, besaran PPN DTP mobil hybrid akan disamakan dengan mobil listrik berbasis baterai. Tapi, Airlangga belum bisa memastikan kapan aturan tersebut akan berlaku.

"Kita akan bahas dengan kementerian teknis, kita sedang kaji. Sama dengan PPN DTP, kalau sekarang kan 1 persen, nanti kita akan exercise," ucap Airlangga kepada wartawan di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Berdasarkan PP 74 Tahun 2021, saat ini pajak mobil hybrid masih memiliki kesetaraan dengan kendaraan konvensional, yakni sebesar 12,5 persen dan juga 1,75 persen, dengan total mencapai 14,25 persen. Sementara, tarif PPnBM mencapai 6 persen.

Diketahui, Hyundai memiliki beberapa mobil listrik yang sudah dipasarkan yaitu Ioniq 5 dan Ioniq 6. Bahkan dikabarkan All New Kona Electric dan model lainnya bakal segera diluncurkan di Indonesia.
 

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement