JAKARTA - Kecelakaan bus maut Trans Putra Fajar yang membawa rombongan SMK asal Depok dan terguling di turunan Ciater, menyebabkan 11 orang meninggal. Rinciannya, 10 korban merupakan penumpang bus dan 1 warga Ciater.
Bus pariwisata bernomor pelat AD 7524 OG tersebut tengah membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana yang usai merayakan perpisahan. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Subang Asep Setia Permana mengatakan, bus yang terguling berisi rombongan penumpang pelajar dari SMK Lingga Kencana Depok.
Mereka hendak pulang menuju Depok dari Bandung setelah melaksanakan acara perpisahan. Asep Setia menyatakan, bus tersebut pulang melintasi Jalan Ciater dan diperkirakan hendak menuju tol Cipali Subang. Namun, diduga rem bus blong menyebabkan tidak terkendali dan mengalami kecelakaan lalu lintas.
Berikut 8 Fakta terkait kecelakaan bus Trans Putra Fajar
1. Sopir Jadi Tersangka
Sadira (51), sopir bus Trans Putera Fajar yang terguling di Ciater, Subang, telah ditetapkan sebagai tersangka dan terancam hukuman 12 tahun penjara dan denda Rp24 juta. Sadira dinilai lalai dalam mengemudikan kendaraan yang mengangkut rombongan SMK, sehingga terjadi kecelakaan fatal yang merenggut nyawa 11 orang, 13 luka berat,dan 42 luka ringan pada Sabtu 11 Mei 2024 malam itu.
2. Lakukan Perbaikan di Rumah Makan
Muslim, pemilik salah satu rumah makan di Ciater melihat jika bus sempat ada melakukan perbaikan di area parkir di atas. Perbaikan itu dilakukan sebelum berangkat, sekitar jam 18.39 WIB. Perbaikan bus tersebut berlangsung cukup lama. Seperti kebiasannya, Muslim pun menanyakan kondisi bus tersebut meski tidak secara detail.
3. PO Bus Tak Berizin
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hendro Sugiatno mengatakan Trans Putera Fajar tercatat tidak memiliki izin angkutan dan status lulus uji berkala (BLU-e) berlaku hingga 6 Desember 2023 di aplikasi Mitra Darat. Kendaraan tersebut tidak dilakukan uji berkala perpanjangan setiap enam bulan sekali sebagaimana yang ada di dalam ketentuan.
4. Minta Stel Rem
Salah satu mekanik yang diminta memperbaiki rem saat rombongan berkunjung ke Tangkuban Perahu mengatakan jika pihaknya hanya diminta menyetel rem oleh sopir. Yadi yang menjadi kepala mekanik mengatakan jika bengkel hanya diminta untuk menyetel rem.
5 Rem Blong
Wadirlantas Polda Jabar AKBP Edwin Affandi menyebutkan, rem blong diduga menjadi pemicu terjadinya kecelakaan bus pariwisata Trans Putera Fajar yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok, Jawa Barat itu dikarenakan rem blong. Kecelakaan tersebut menewaskan 11 orang. "Dugaan awal penyebab terjadinya kecelakaan karena tidak berfungsinya sistem rem," beber Edwin di lokasi pada Minggu (12/5/2024).
6. Tabrak Tiga Motor Satu Minibus
Saat insiden, bus Trans Putra Fajar menabrak tiga motor dan satu minibus lalu terguling di Jalan Ciater, Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (11/5/2024). Mobil yang ditabrak adalah minibus Feroza yang melaju dari arah berlawanan. Kemudian busbterguling miring ke kiri posisi ban kiri di atas dan terseret sehingga menabrak tiga motor yang terparkir di bahu jalan.
7 Daerah Rawan Kecelakaan
Kepala Korlantas Polri Irjen Pol. Aan Suhanan mengatakan tempat kejadian perkara (TKP) bus terguling merupakan jalur rawan kecelakaan (blackspot). TKP di Jalan Raya Ciater, Subang pada Sabtu 11 Mei 2024, sekira pukul 18.45 WIB. Sebelumnya, bus melaju dari arah Bandung ke Subang dan terliht oleng saat jalan menurun.
8. Tak Ada Bekas Pengereman
Berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan penyelidikan dengan metode Trafic Accident Analysis (TAA) pada Minggu 12 Mei 2024, polisi menemukan fakta, tidak ada jejak pengereman di lokasi kejadian, Jalan Raya Ciater, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Subang.
9 Oli Kendaraan Bus Keruh
Dirlantas Polda Jabar Kombes Wibowo mengatakan, pihaknya menemukan ada ruang udara kompresor campuran oli dan air. Seharusnya ruang udara kompresor hanya terisi angin. Tidak boleh ada campuran oli dan air karena ada proses pengembunan atau komdensasi. Oli kendaraan bus tersebut sudah keruh yang menunjukan pelumas mesin tak diganti dalam waktu cukup lama.
(Maruf El Rumi)