JAKARTA - Apple Vision Pro menarik banyak perhatian sejak headset mixed reality itu diluncurkan pada Februari 2024. Saat itu, pembicaraan banyak membahas mengenai harga Apple Vision Pro yang mencapai USD3.499 (sekira Rp56 juta), yang dinilai terlalu tinggi.
Kini rumor menyebutkkan Apple sedang mengerjakan Vision Pro 2, yang akan dibanderol dengan harga jauh lebih murah, sekira USD1.500 (Rp24 juta). Kabarnya, Apple bermitra dengan Samsung untuk menekan biaya produksi dari perangkat ini.
Baru-baru ini muncul laporan mengenai penjualan Vision Pro yang rendah menyebabkan Apple memangkas produksi. Ini juga dilaporkan menyebabkan Apple melakukan perubahan peta jalan perangkat HMD (head-mounted display) itu dan menunda penerus dari Vision Pro.
Harga Vision Pro 2 yang lebih murah dapat menurunkan penghalang bagi banyak orang untuk membeli perangkat Apple tersebut.
Menurut posting di X oleh @Revegnus1, yang dilansir Apple Insiden pada Jumat, (10/5;/2024) versi kedua Apple Vision Pro akan tiba pada 2026. Harga headset tersebut diduga berkisar antara USD1.500 dan USD2.500.
Cuitan tersebut menambahkan bahwa Apple menggunakan rantai pasokan SeeYa China. Sampel komponen dari rantai tersebut dikatakan telah dikirim ke Apple untuk dievaluasi.
SK Hynix dan Samsung dikabarkan memasok DRAM LLW untuk perangkat tersebut. LLW adalah DRAM I/O Lebar Latensi Rendah, suatu bentuk memori yang menawarkan bandwidth 128 GB/s per modul.
Namun, klaim tersebut mencurigakan dalam beberapa hal. Pertama-tama, akun tersebut baru berumur beberapa hari, oleh karena itu tidak memiliki catatan tentang keakuratannya terkait rumor.
Meski begitu, sejak diperkenalkan, akun tersebut telah berhasil membuat sejumlah postingan bocoran dan rumor dalam waktu singkat. Sebagian besar klaimnya adalah tentang Apple, meskipun ada beberapa diskusi tentang Android dan Samsung.
Ada juga kemungkinan bahwa ini adalah leaker sebelumnya bernama Revegnus atau @Tech_Reve yang menjadi sumber banyak rumor tentang produk Apple. Akun @Tech_Reve sebelumnya membuat klaim yang cukup masuk akal tentang pengiriman unit Apple, dan membahas proses 2nm TSMC.
Akun @Tech_reve telah dinonaktifkan di X, yang sesuai dengan teori bahwa akun @Revegnus1 bisa jadi merupakan kembalinya si pembocor. Meski begitu, tidak ada jaminan bahwa itu adalah pembocor yang sama dan bukan orang lain yang menggunakan nama yang sama sebagai cara cepat untuk mendapatkan reputasi.
Rumor dan spekulasi lain tentang kelanjutan Apple Vision Pro dari pembocor dengan rekam jejak yang signifikan juga menunjukkan potensi pembaruan segera setelah musim panas 2025, meskipun mungkin akan berlangsung hingga 2026.
Ini berarti waktu rilis dari bocoran tersebut tampaknya masuk akal, tetapi tentu saja bukan soal harganya.
Ada juga klaim bahwa model headset yang lebih murah juga sedang dalam pengerjaan, yang mungkin akan muncul pada jangka waktu yang sama.
Namun, bahkan versi tingkat konsumen ini hanya dapat memangkas harga ratusan dolar melalui perubahan komponen. Sebuah laporan pada Oktober mengusulkan bahwa headset konsumen yang disempurnakan secara signifikan bisa lebih murah, tetapi harganya masih berada di kisaran USD2.000 (Rp32 juta).
Apple Vision Pro generasi pertama juga sangat mahal untuk diproduksi oleh Apple. Perkiraan untuk apa yang disebut "bill of material" pada Februari menyebutkan biaya komponen sekira USD1.542 per headset.
Kecuali Apple telah membuat terobosan signifikan dalam penghematan biaya, maka mengurangi separuh harga model "Pro" tampaknya tidak mungkin terjadi jika versi konsumen tidak dapat melakukan hal yang sama.
(Rahman Asmardika)