JAKARTA – Badan Prediksi Cuaca Luar Angkasa Amerika Serikat (AS), NOAA mengeluarkan Peringatan Badai Geomagnetik parah yang akan menghantam Bumi. Badai ini membawa banyak plasma berkecepatan tinggi dari Matahari menuju ke Bumi dan berpotensi menyebabkan dampak serius.
Dilansir IFL Science, meski Buumi memiliki medan magnet yang melindungi manusia, dampak dari badai magnetik yang parah dari Matahari dapat menyebabkan masalah kontrol tegangan yang meluas dan menimbulkan masalah pada navigasi dan fungsi satelit- satelit yang kita perlukan untuk aktivitas sehari-hari mulai dari komunikasi hingga navigasi, selain juga dapat menyebabkan pemadaman radio.
Namun, di sisi lain, kita akan melihat aurora yang spektakuler. Saat plasma matahari berinteraksi dengan magnetosfer bumi, partikel-partikelnya akan beterbangan dan menghantam atmosfer. Tergantung pada gas yang berinteraksi dengannya, mereka memberikan warna berbeda.
Jumlah dan energi plasma yang masuk sangat besar sehingga aurora akan terlihat di garis lintang magnetik yang lebih rendah dari biasanya – mungkin di California utara di Amerika Serikat (AS) dan di Jerman utara di Eropa. Di belahan bumi selatan, Tasmania dan pulau selatan Selandia Baru juga seharusnya dapat melihat pertunjukan cahaya yang indah.
Badai magnetik ini disebabkan bintik matahari yang sangat besar dan sangat aktif, yang disebut AR3664. Bintik Matahari berukuran selebar 16 kali Bumi ini telah mengeluarkan beberapa jilatan api Matahari selama beberapa hari terakhir.
Ada banyak lontaran massa koronal yang dilepaskan dalam aktivitas ledakan ini. Setidaknya lima di antaranya diarahkan ke Bumi. Ada kemungkinan bahwa tiga dari lima aktivitas tersebut bergabung dalam lontaran massa koronal kanibal, sebuah istilah yang menjelaskan kapan lontaran massa koronal selanjutnya lebih cepat daripada yang dipancarkan sebelumnya.
Jadi, aktivitas ledakan tersebut mengejar aktivitas ledakan lainnya, menyatu dengan mereka, dan menghantamkan tsunami plasma ke planet-planet yang dilaluinya.
Plasma tersebut akan mulai menghantam Bumi mulai 10 Mei dan akan berlanjut hingga 12 Mei. Sebagian besar akan mendarat pada Sabtu, (10/5/2024). Saat yang tepat untuk pergi ke suatu tempat dengan langit gelap cerah menghadap ke kutub terdekat.
Ada sekira 100 badai geomagnetik parah per siklus matahari, jadi setiap 11 tahun atau lebih. Badai matahari ekstrem jauh lebih jarang terjadi, hanya terjadi empat kali per siklus.
Badai geomagnetik ekstrem terakhir terjadi pada Halloween 2003 dan menyebabkan pemadaman listrik di Swedia dan merusak trafo listrik di Afrika Selatan.
(Rahman Asmardika)