Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tak Khawatir dengan Kehadiran Starlink di Indonesia, XL Axiata : Marketnya Beda 

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Kamis, 25 April 2024 |15:05 WIB
Tak Khawatir dengan Kehadiran Starlink di Indonesia, XL Axiata : Marketnya Beda 
XL Axiata Okezone
A
A
A

JAKARTA - PT XL Axiata menyatakan tak khawatir dengan masuknya layanan internet satelit Starlink ke Indonesia. Meski begitu, ada hal yang menjadi catatan dari masuknya perusahaan yang dimiliki miliarder Elon Musk tersebut. 


Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, menjelaskan market antara pihaknya dengan Starlink berbeda. Starlink yang menyediakan internet satelit bisa menjangkau market di pedalaman. 

"Menurut kita, market mereka berbeda. Jadi market mereka berbeda adalah market yang tidak bisa kita jangkau, pedalaman yang bukan hanya masalah logistik, masalah security, maintenance yang sangat berat," kata I Gede saat halalbihalal di XL Axiata Tower, Jakarta, Kamis (24/4/2024). 

Ia melanjutkan, Starlink memiliki market yang unik karena menyasar market yang tidak bisa dijangkau pihaknya. Ia juga menganggap kehadiran Starlink sebagai pelengkap. 


"Jadi mereka punya pasar yang benar-benar unik yang memang sampai saat ini kita tidak bisa jangkau dengan baik, dengan ekonomis," tuturnya. 


Pihaknya pun menyambut baik kehadiran layanan internet milik Elon Musk itu. Tak menutup kemungkinan pihakya juga akan menjalin kerjasama lebih lanjut dengan Starlink.

"Jd kita menyambut baik dan kita malah sangat ingin bekerja sama lebih lanjut dengan mereka. Bentuk kerjasamanya seperti apa mungkin akan kita jajaki bersama," ucap I Gede. 


Meski begitu, ia meminta pemerintah tetap berlaku adil. 

"Yang jelas pemerintah dalam hal ini sudah harus memberi playground yang sama yang equal antara kita dengan jangan sampai struktur cost kita  jauh berbeda dengan mereka. Itu yang kita tidak mau," kata I Gede. 

 


Selain itu, yang menjadi kekhawatiran bagi pihaknya adalah jika ternaya Starlink juga langsung direct ke konsumen

"Yang mungkin menjadi concern adalah karena ternyata Starlink juga pengen direct to customer. Baik dalam hal ini sebagai home maupun sebagai handset," kata I Gede. 

Sebagaimana diketahui, Starlink bakal melakukan uji coba di Ibu Kota Negara. 


"Kalau di IKN itu (Starlink) dia bakal melakukan uji coba dan lagi diusahakan time table-nya,” tutur Menkominfo Budi Arie pada awal April lalu. 


Ia pun menekankan Starlink harus mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk memenuhi syarat beroperasi di Indonesia. 


Diketahui, Starlink menawarkan paket internet rumahan seharga Rp750 ribu per bulan. Ada pula harga perangkat layanan Starlink sebesar Rp7,8 juta. Selain itu, ada biaya pengiriman Rp345 ribu. Namun, belum diketahui berapa kecepatan internet Starlink di Indonesia. 


 

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement