Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Akun Influencer dengan 30 Juta Pengikut Dihapus Gara-Gara Cerita Palsu yang Viral

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 15 April 2024 |20:01 WIB
Akun Influencer dengan 30 Juta Pengikut Dihapus Gara-Gara Cerita Palsu yang Viral
Thurman Maoyibei meminta maaf pada jutaan pengikutnya karena membuat cerita palsu yang viral. (Foto; Weibo)
A
A
A

BEIJING - Pihak berwenang China  telah menghapus akun seorang influencer terkemuka yang mengarang kisah viral tentang seorang anak laki-laki dan buku pekerjaan rumahnya (PR) yang hilang. 

Akun Thurman Maoyibei di TikTok Douyin, Weibo, dan BiliBili China semuanya menghilang selama akhir pekan. Polisi mengatakan dia dan perusahaannya menghadapi hukuman administratif, yang bisa berupa peringatan hingga penahanan. 

Dalam video yang diunggah Jumat, (12/4/2024) malam, dia meminta maaf karena "mencemari internet". 

Thurman Maoyibei adalah tokoh media sosial dan seorang influencer terkemuka China. Polisi di kota selatan Hangzhou mengungkapkan nama keluarganya adalah Xu. Dia memiliki total pengikut sebanyak 30 juta di berbagai platform China. 

Menurut pihak berwenang, Xu dan rekannya yang bermarga Xue membuat serangkaian video palsu dan menyebarkannya ke berbagai platform mulai tanggal 16 Februari. 

Xu mengklaim bahwa saat berlibur di Paris, Prancis untuk Tahun Baru Imlek, staf kedai kopi menyerahkan dua buku pekerjaan rumahnya yang kosong milik seorang siswa kelas 1 bernama Qin Lang. Dia berjanji untuk mengembalikan buku-buku itu kepada anak laki-laki itu di China. 

Kisah ini menjadi viral dan memicu pencarian terhadap anak laki-laki tersebut di seluruh negeri dan tagar "Tingkat 1 Kelas 8 Qin Lang" dan "Anak sekolah dasar kehilangan pekerjaan rumah di Paris" memperoleh jutaan penayangan di Douyin dan Weibo. 

 

Video Xu dibagikan secara luas bahkan media yang berafiliasi dengan pemerintah pun memberitakan topik tersebut. Beberapa outlet menelepon sekolah dengan harapan menemukan anak tersebut, namun diberitahu bahwa dia tidak ada. 

Sekira seminggu setelah video pertama diunggah, Xu mengklaim dalam klip terpisah bahwa dia menghubungi orang tua anak laki-laki tersebut dan bahwa buku-buku tersebut telah dikembalikan. 

Polisi Hangzhou mengatakan mereka menerima keluhan tentang video viral Xu dan melakukan penyelidikan. Mereka menemukan bahwa Xu dan rekannya membeli buku-buku itu sendiri dengan tujuan untuk membuat video viral. 

Kementerian Keamanan Publik China menyebut kasus ini sebagai "contoh tipikal" tindakan keras mereka terhadap rumor online. Meskipun sebagian besar sensor online berfokus pada konten pembangkang dan politik, pihak berwenang juga mulai menindak konten palsu online non-politik dalam beberapa tahun terakhir. 

Sejak Desember, lebih dari 1.500 orang telah ditangkap sehubungan dengan rumor online dan lebih dari 10.700 orang telah dijatuhi hukuman administratif, kata kementerian tersebut. 

Xu mengatakan bahwa dia mengarang cerita tersebut karena "kesadaran hukumnya yang lemah" dan dia menyesal telah "mengganggu ketertiban internet dan mengakibatkan pengaruh negatif yang sangat besar". 

 

“Saya harus mengetahui dengan jelas tanggung jawab sosial saya dan tidak boleh membuat konten hanya untuk menarik perhatian,” katanya sebagaimana dilansir BBC

“Saya mengimbau rekan-rekan saya untuk belajar dari pengalaman saya dan tidak pernah mengarang atau menyebarkan konten palsu. Mari kita bekerja sama untuk menjaga lingkungan online yang bersih dan sehat,” tambahnya. 

Xu, seorang perancang busana yang beralih menjadi vlogger, populer karena konten kehidupan sehari-harinya. Dia telah memposting video dengan nama Thurman Maoyibei sejak 2020. 

Meskipun banyak yang menyambut baik keputusan untuk menutup akunnya, beberapa orang bertanya-tanya apakah itu terlalu kasar untuk sebuah "lelucon yang tidak berbahaya". 

"Dia seharusnya menaruh hati dalam membuat konten untuk akun berpengaruh seperti itu," tulis komentar teratas di Weibo. 

"Mengarang cerita itu salah, tapi bukankah ini terlalu berlebihan. Jika setiap akun mengikuti standar ini kita akan melihat banyak akun ditutup," komentar lain yang mendapat lebih dari 6.000 suka. 

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement