Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dimana Lokasi Gunung Sinai yang Jadi Tempat Suci Nabi Musa? Ini Kata Peneliti

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 03 April 2024 |15:25 WIB
Dimana Lokasi Gunung Sinai yang Jadi Tempat Suci Nabi Musa? Ini Kata Peneliti
Ilustrasi.
A
A
A

JAKARTA Gunung Sinai adalah situs suci yang disebutkan dalam kitab suci tiga agama: Islam, Kristen, dan Yudaisme. Menurut ajaran Islam, di Gunung Sinai ini Nabi Musa, dikisahkan menerima wahyu dari Allah, sementara menurut kitab Ibrani dan umat Kristiani, di gunung ini Nabi Musa diberi loh batu Sepuluh Perintah Allah oleh Tuhan.  

Namun, hingga kini lokasi tepat dari Gunung Sinai masih menjadi perdebatan di kalangan peneliti dan para pakar.  

Ada beberapa lokasi yang diduga menjadi lokasi dari Gunung Sinai, salah satunya adalah Gunung Musa atau Jabal Musa di Semenanjung Sinai, Mesir, sebuah lokasi yang  penuh dengan informasi sejarah dan agama.  

Di kaki gunung setinggi 2.285 meter ini terdapat Biara Saint Catherine, biara Kristen tertua di dunia yang terus dihuni (dan perpustakaan tertua di dunia yang terus beroperasi). Biara ini didirikan pada abad ke-6 M oleh Kaisar Justinian I di lokasi di mana Musa diduga melihat semak yang terbakar.  

Lokasi ini juga memiliki kapel yang mengelilingi batu yang diyakini sebagian orang sebagai sumber dari Tablet Batu yang diterima Musa. 

Merujuk pada Alkitab, peneliti menyebutkan ada beberapa beberapa bukti yang menunjukkan bahwa Gunung Sinai terletak di bagian selatan Semenanjung Sinai, Mesir.  

“Beberapa faktor menunjukkan bahwa orang Israel melarikan diri ke selatan menuju Sinai dan Gunung Sinai seharusnya terletak di sektor selatan semenanjung. Pertama, (Kitab) Keluaran 13:17 memperingatkan agar tidak melakukan perjalanan melalui 'jalan negeri orang Filistin'. Rute ini, yang mencakup pantai utara, adalah rute militer utama yang digunakan oleh para firaun dan memiliki banyak penjagaan,” kata Dr Thomas Williams, profesor teologi di Regina Apostolorum Pontifical Athenaeum di Roma, kepada Doubting Thomas Research Foundation. 

“Kedua, Ulangan 1:2 menempatkan Gunung Sinai sebagai perjalanan sebelas hari dari Kadesh-barnea, sebuah catatan yang paling cocok dengan Gunung Sinai yang terletak di suatu tempat di semenanjung selatan,” lanjut Williams sebagaimana dilansir IFL Science.  

 

“Ketiga, bangsa Israel kehilangan lokasi persis Gunung Sinai setelah tahun 850 SM ketika Elia melarikan diri ke gunung suci tersebut. Seandainya gunung suci itu terletak di wilayah utara yang lebih sering dikunjungi, pasti lokasinya akan dikenang,” lanjutnya. 

Namun, tidak semua orang setuju bahwa ini adalah lokasi sebenarnya Gunung Sinai yang disebutkan dalam Taurat, Alkitab, dan Alquran.  

Para sarjana agama telah mengajukan setidaknya 14 kemungkinan lokasi berbeda dari Gunung Sinai yang disebutkan dalam Alkitab. Hal ini mencakup sejumlah pegunungan yang terpisah ratusan mil di Semenanjung Sinai Mesir, Yordania, Arab Saudi, dan Israel. 

Beberapa dari kebingungan ini dipicu oleh ketidakkonsistenan dalam teks-teks Alkitab. 

Kitab Keluaran menyatakan bahwa Musa diberikan Sepuluh Perintah Allah di Gunung Sinai, sedangkan Kitab Ulangan menyatakan bahwa pertukaran tersebut terjadi di Gunung Horeb. Mungkin saja ada dua nama berbeda untuk tempat yang sama, namun hal ini tidak sepenuhnya jelas. 

Banyak ahli Alkitab modern berpendapat bahwa Gunung Sinai bukanlah sebuah tempat tunggal, namun merupakan gabungan dari banyak mitos legendaris yang berbeda dari seluruh Timur Tengah. Selama berabad-abad, cerita-cerita ini diturunkan, diedit, digabungkan dengan cerita lain, dan ditambahkan, sehingga mengaburkan konteks dan isi aslinya. 

“Sebagian besar sarjana percaya bahwa lokasi Gunung Sinai tidak dapat diketahui berdasarkan bukti tekstual yang tersedia. Sebagai seorang sarjana Alkitab dan bahasa Ibrani, saya setuju dengan mereka,” tulis Jacob F. Love, dosen Studi Keagamaan di Universitas Tennessee, dalam sebuah artikel untuk The Conversation. 

Pada 2021, arkeolog mengklaim bahwa letak Gunung Sinai berada di Jabal Maqla, Arab Saudi. Klaim ini berdasarkan landmark, yang kemungkinan adalah batu besar yang terbelah dengan tanda-tanda erosi air, meskipun berada di tengah-tengah gurun. 

 

Batu ini diyakini sebagai batu yang Tuhan perintahkan kepada Musa untuk dipukul yang airnya kemudian menyembur keluar dari secara ajaib menyediakan untuk penduduk Israel. 

Para ahli juga menemukan situs yang tampak seperti altar di dekat kaki gunung, mirip dengan altar yang konon dibangun Musa di kaki Gunung Sinai dari batu yang belum dipotong. 

Di dekatnya juga terdapat kuburan, yang menurut teori merupakan situs di mana para penyembah anak lembu emas dihukum oleh Musa karena penyembahan berhala. 

Namun, kevalidan dari klaim ini masih belum dapat dipastikan dan sejauh ini lokasi pasti Gunung Sinai masih sebatas spekulasi. 

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement