INILAH koleksi mobil Abdee Slank yang saat ini banyak diperbincangkan oleh netizen. Lantaran, Abdi Negara Nurdin alias Abdee Slank juga memilih cabut dari Komisaris Independen PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) yang dijabatinya sejak Mei 2021 lalu.
Alasaanya mundur dari Komisaris PT Telekomunikasi untuk mendukung pemilihan calon Presiden 2024 Ganjar-Mahfud MD. Untuk itu beberapa netizen penasaran mengenai hartanya hingga koleksi mobilnya.
Adapun koleksi mobil Abdee Slank berdasarkan laporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) adalah Toyota Fortuner tahun 2017 yang nilainya mencapai Rp450.000.000, serta mobil Toyota Rush tahun 2016 seharga Rp150.000.000.
Lalu memiliki tiga koleksi mobil, yaitu Honda Odyssey 2.4E CVT tahun 2016 yang harganya ditaksir mencapai Rp550.000.000.
Sementara itu, gaji Abdee SLANK saat menjadi Komisaris PT Telkom Indonesia sebesar Rp96,0 miliar. Hal ini berdasarkan laporan keuangan Telkom Indonesia tahun 2020, remunerasi bagi Dewan Komisaris ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-04/MBU/2014.
Rincian gaji Abdee SLANK terdiri dari honorarium dan tunjangan lainnya Rp3,81 miliar dan tantiem Rp6,06 miliar.Selain itu dia juga memiliki tanah dan bangunan yang berada di Jakarta, Makasar, dan Palu senilai total Rp 5,1 miliar. Kendaraan sebanyak tiga unit mobil senilai Rp1,15 miliar.
Kemudian harta bergerak lainnya senilai Rp2,23 miliar, surat berharga senilai Rp15,6 miliar, kas dan setara kas senilai Rp1,5 miliar, dan harta lainnya senilai Rp6,8 miliar. Tercatat, Abdee Slank tidak memiliki utang.
Selain itu,gaji Abdee SLANK jadi Komisaris PT Telkom Indonesia sebesar Rp96,0 miliar. Hal ini berdasarkan laporan keuangan Telkom Indonesia tahun 2020, remunerasi bagi Dewan Komisaris ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-04/MBU/2014.
Di mana, besaran gaji seorang Komisaris Telkom akan disesuaikan dengan jenis jabatannya. Komut mendapat yang paling besar jumlahnya untuk gaji dan tunjangan lainnya. Remunerasi tersebut juga ditetapkan tiap tahun dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
(Rina Anggraeni)