JAKARTA – Indonesia akan bekerja sama dengan China dalam mengembangkan baterai Lithium Iron Phosphate (LFP) untuk mobil listrik. Rencana itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Baterai mobil listrik jenis LFP ramai menjadi perbincangan saat debat calon wakil presiden (cawapres), Minggu (21/1/2024). Dikatakan bahwa baterai LFP bakal menggantikan nikel karena harganya yang mahal. Luhut memastikan Indonesia ikut dalam perkembangan yang terjadi di dunia seperti penggunaan baterai LFP.
Dikatakan Menko Marves, Indonesia telah menggandeng China mengembangkan jenis baterai tersebut. “Nah kita bersyukur LFP juga kita kembangkan dengan Tiongkok. Tadi lithium battery juga kita kembangkan dengan Tiongkok maupun dengan lain-lain,” ujar Luhut, seperti dikutip dalam video di akun Instagram pribadinya, Selasa (30/1/2024).
Apa Itu LFP?
Melansir Ecotreelithium, LFP merupakan singkatan dari lithium iron phosphate atau lithium ferro phosphate (LiFePO4). Baterai LFP, juga dikenal sebagai baterai litium besi fosfat. LiFePO4 muncul pada tahun 1996, untuk menggantikan teknologi baterai lainnya karena keunggulan teknis dan tingkat keamanannya tinggi.
Baterai ini merupakan jenis teknologi litium ion baru. Dalam hal baterai, keselamatan adalah hal yang penting. Beberapa kasus perangkat elektronik dengan baterai lithium ion terbakar selalu memberikan kekhawatiran bagi para penggunanya.
Tetapi, masalah itu tidak muncul pada baterai litium besi fosfat karena baterai tersebut memiliki bahan kimia litium yang paling aman. Tingkat stabilitas struktural dan termalnya dapat ditandingi oleh jenis baterai lain, termasuk baterai asam timbal.
Baterai LFP juga memiliki masa pakai yang cukup panjang hingga 5.000 siklus pada penggunaan daya sebesar 80 persen, tanpa penurunan kinerja. Harapan hidup baterai LFP adalah sekitar lima hingga tujuh tahun.
Tom Lembong, mantan Menteri Perdagangan Indonesia ke-30 itu menyebut Tesla saat ini sudah menggunakan baterai LFP untuk semua mobil listrik mereka. Namun, pernyataan itu dibantah Luhut, mengingat Tesla masih menggunakan baterai dari LG.
(Maruf El Rumi)