JAKARTA - PT Toyota-Astra Motor (TAM) mengumumkan recall atau penarikan terhadap kendaraan elektrifikasi (xEV) jenis Battery Electric Vehicle (BEV) Toyota bZ4X tahun produksi Maret 2022 – Juni 2023. Pemilik mobil tersebut diminta berkunjung ke bengkel resmi Toyota untuk melakukan pemeriksaan sekaligus reprogramming Electronic Control Unit (ECU).
Pengumuman tersebut disampaikan dalam keterangan TAM di situs resmi mereka. Dalam keterangannya, penarikan kembali produk yang sudah berada di tangan pelanggan sebagai bagian dari komitmen menjamin kualitas produk serta menjaga keamanan dan keselamatan perjalanan pemilik Toyota bZ4X.
“Dengan segala kerendahan hati, PT TAM menjalankan inisiatif global dari prinsipal Toyota Motor Corporation (TMC) yaitu menginformasikan dan mengajak para pemilik kendaraan Toyota bZ4X tahun produksi Maret 2022 – Juni 2023," kata Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Henry Tanoto.
Henry menjelaskan, langkah penarikan tersebut dilakukan untuk memastikan apakah kendaraan di tangan konsumen, masuk daftar unit recall di jaringan bengkel resmi Toyota di seluruh Indonesia. "Kami akan melakukan pemeriksaan beserta reprogramming dalam bentuk software update pada Electronic Control Unit (ECU) pengendali Combination Meter yang berfungsi menampilkan seluruh informasi penting kendaraan dalam bentuk Multi Information Display (MID),” tambahnya.
Estimasi waktu proses pengecekan hingga software update selesai, berlangsung sekitar maksimal 2 jam tanpa perlu adanya penggantian parts apapun. Pelanggan disarankan supaya melakukan booking service terlebih dahulu, agar dealer dapat mempersiapkan stall dan teknisi, serta pelanggan tidak perlu terlalu lama menunggu antrian karena sudah terjadwal. Seluruh proses pemeriksaan hingga final check tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis.
Reprogramming dan Improvement ECU pada Combination Meter Toyota bZ4X
Toyota bZ4X dilengkapi dengan Combination Meter System yang dikendalikan Electronic Control Unit (ECU), di mana berbagai informasi penting BEV ini, seperti lampu peringatan dan indikator, pengukur kendaraan pada umumnya, pengukur performa baterai dan motor listrik. Informasi penting lainnya, ditampilkan dalam bentuk Multi Information Display (MID) dan dikirimkan pula ke Data Communication Module (DCM).
DCM berkomunikasi dengan ECU pada Combination Meter untuk memeriksa status kendaraan dalam jangka waktu tertentu setelah kunci kontak dimatikan. Jika komunikasi antara DCM dan ECU terjadi pada saat ECU menjalankan proses tertentu, ada kemungkinan ECU tidak menyelesaikan proses yang sedang dikerjakannya.
Ketika situasi ini terjadi, tampilan MID akan menjadi blank atau kosong setelah siklus kunci baru, yang selanjutnya tidak akan menampilkan tanda dan indikator tertentu. Karena ECU juga berinteraksi dengan fungsi lain seperti lampu penunjuk arah, lampu isyarat peringatan bahaya (hazard), dan Pre-Collision System (fitur dari teknologi Toyota Safety Sense 3.0), maka fungsi tersebut akan dinonaktifkan.
Akibatnya, kendaraan berpotensi tidak memenuhi persyaratan tertentu terkait safety. Jika mobil dipaksakan berjalan tanpa fungsi-fungsi ini, dapat meningkatkan risiko kecelakaan pada kondisi berkendara tertentu. Sementara proses reprogramming (software update) untuk memperbarui sistem dan mengatasi potensi malfungsi akan dilakukan oleh teknisi ahli bersertifikat Toyota global sehingga prosesnya dapat berlangsung dengan cepat dan aman.
(Maruf El Rumi)