JAKARTA – Mobil kini jadi pilihan utama saat seseorang ingin membeli sebuah kendaraan. Terlebih kini harganya semakin bersaing, dan ada lini elektrifikasi yang semakin dianadlkan.
Sehingga tidak heran kini diler kendaraan roda empat penumpang semakin menjamur. Lantas, berapa biaya untuk membuka showroom?
BACA JUGA:
Vice President PT Chery Sales Indonesia (CSI), Harry Kamora, mengungkapkan ada beberapa jenis showroom dengan nilai investasi yang berbeda. Ini juga akan menentukan besarnya keuntungan yang didapatkan oleh showroom tersebut.
“Untuk para investor, dia harus memiliki gedung, terlepas pribadi maupun sewa, standar showroom yang kita miliki, baik A, B, maupun C. Besaran gedungnya itu mulai dari 1.000 meter persegi, 1.200, dan 1.500,” kata Harry saat ditemui di Jakarta Utara, Rabu (6/12/2023).
Seperti diketahui, saat ini Chery sangat agresif dalam menggandeng investor untuk membangun diler di berbagai wilayah Indonesia. Total, saat ini mereka memiliki 51 showrom dengan berbagai kelas.
Harry menjelaskan apabila sudah memiliki sebuah bangunan atau lahan kosong, maka investor akan berdiskusi dengan Chery mengenai jenis showroom yang diinginkan. Setelah itu, nilai investasinya akan ditentukan dan model apa saja yang dapat dipasarkan.
BACA JUGA:
“Nantinya, investor akan berdiskusi dengan kami untuk membuat showroom yang sesuai dengan standar Chery. Jadi ada atura-aturan yang harus dipenuhi oleh investor untuk bisa membangun showroom Chery,” ujarnya.
Investasi yang dikeluarkan oleh investor selain untuk membangun showroom sesuai standar Chery, juga untuk memasok unit di dalamnya. Dikatakan oleh Harry itu jumlah yang ditentukan sesuai dengan apa yang didapatkan investor.
“Berapa nilai investasinya? Jadi kita bicara diler itu harus punya stok, harus punya (unit) display. Minimal itu Rp7 miliar sampai Rp10 miliar untuk showroom grade C dengan keuntungan Rp10 miliar,” ungkapnya.
“Sedangkan untuk kelas di atasnya, besaran investasinya itu tergantung dari keuntungan yang didiskusikan bersama pihak Chery. Misalnya kelas B itu keuntungan rata-ratanya Rp20 miliar, jadi nilai investasinya itu sekitar Rp10-15 miliar,” tandas pria yang akrab disapa Harkam itu.
(Imantoko Kurniadi)