JAKARTA - Sejak diperkenalkan pertama kali pada 2016, roket rancangan SpaceX terus berevolusi. Sejumlah gambar prototipe menunjukkan perubahan roket buatan perusahaan Elon Musk tersebut dari tahun ke tahun.
Dilansir dari situs Business Insider, Senin (23/10/2023) SpaceX sendiri dikenal akan rancangan sistem peluncurnya yang disebut sebagai Starship. Pesawat ruang angkasa berpenampilan futuristik tersebut dirancang untuk ditumpuk di atas booster Super Heavy yang menjulang tinggi.
Meskipun belum menunjukkan keberhasilan mencapai orbit, sistem peluncuran ini disebut akan menjadi yang pertama di dunia yang sepenuhnya dapat digunakan kembali. Oleh sebab itu, serangkaian pengembangan dan percobaan masih terus dilakukan untuk membuktikan bahwa roket mereka dapat mencapai orbit.
Lantas, bagaimana perubahan roket SpaceX dari tahun ke tahun? Simak penjelasannya selengkapnya.
2016: Desain Pertama “Interplanetary Space Transporter”
Desain prototipe roket SpaceX pertama kali diperkenalkan dalam acara teknologi luar angkasa internasional tahun 2016. Roket dengan pelindung serat karbon dan kaki yang dapat diperluas saat mendarat tersebut awalnya diberi nama Mars Colonial Transporter. Namun, ambisi SpaceX untuk menjelajah tata surya lebih daripada itu menjadikan nama desain tersebut diubah menjadi “Interplanetary Space Transporter”.
“Sistem ini benar-benar memberi Anda kebebasan untuk pergi ke mana pun Anda inginkan di tata surya,” kata Musk pada acara tersebut.
2017: Era BFR “Big Falcon Rocket”
Masih menggunakan bahan dari serat karbon, roket SpaceX pada era ini tidak lagi memiliki kaki pendaratan. Kaki digantikan dengan sirip khas seperti paha sebanyak tiga buah yang mencuat dari sisi roket. Gwynne Shotwell selaku Presiden SpaceX memperkenalkan desain ini sebagai BFR “Big Falcon Rocket”.
2019: Era “Starhopper”
Starhopper dikembangkan oleh SpaceX untuk menguji kekuatan mesin Raptor yang nantinya digunakan pada Starship. Pesawat kokoh ini pada akhirnya berhasil menunjukkan kekuatan mesinnya pada tahun 2019. Melompat ke ketinggian 492 kaki di udara, prototipe yang menjadi bagian dari perancangan Starship ini berhasil mendarat kembali.
2019: Ledakan Starship Mk1
Masih di tahun 2019, prototipe Starship bonafide akhirnya benar-benar diluncurkan. Dikenal dengan Starship Mk1, perbedaan terbesar terletak pada bahan terbarunya yaitu baja yang sekaligus menjadi bahan pilihan adalan roket Starship berikutnya. Namun, prototipe ini tidak bertahan lama setelah mengalami ledakan pada uji tekanan nitrogen cair pertamanya.
2020 dan 2021: Ledakan Starship 8 dan Pendaratan Starship 15
Meski kembali menghantam landasan pendaratan dan meledak, Starship serial no.8 atau SN8 menjadi prototipe starship pertama yang berhasil terbang setinggi 12,8 km pada 2020.
Setelahnya, sebanyak 3 prototipe lain diketahui juga mengalami hal yang sama. Namun, tepat pada Mei 2021, Starship no.15 atau SN 15 berhasil menjadi prototipe Starship pertama yang mendarat di landasan pertamanya tanpa cedera atau ledakan.
2023: Ledakan Uji Starship Berikutnya
Terakhir, ledakan uji coba Starship kembali terjadi. Pada April 2023 lalu, uji coba Starship milik SpaceX yang ditumpuk di atas Super Heavy Boosternya untuk mengambil bentuk yang sepenuhnya terintegrasi harus berakhir dengan ledakan di udara.
Diketahui roket yang berhasil lepas landas tersebut tidak dapat terpisah dari boosternya hingga akhirnya jatuh di luar kendali. Selain itu, kegagalan pemisahan ini juga dilaporkan sebagai akibat dari kesalahan perhitungan ketahanan landasan peluncuran beton terhadap lusinan mesin Raptor di boosternya.
Meskipun demikian, SpaceX sendiri dilaporkan telah membuat setidaknya 1000 perubahan pada desain roketnya sejak penerbangan terakhirnya tersebut. Hal ini menunjukkan ambisi perusahaan tersebut untuk terus bermanuver dalam serangkaian uji coba berisiko lainnya di masa mendatang.
Terbaru, Elon Musk menyatakan kesiapannya untuk melakukan peluncuran lain di tengah hambatan persetujuan setelah kegagalan pada peluncuran terakhir tersebut. (Chasna Alifia Sya’bana)
(Saliki Dwi Saputra )