Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pengisian Daya Mobil Listrik Disebut Mahal, Ini Faktanya?

Redaksi , Jurnalis-Kamis, 12 Oktober 2023 |17:41 WIB
Pengisian Daya Mobil Listrik Disebut Mahal, Ini Faktanya?
Ilustrasi mobil listrik. (Doc. freepik)
A
A
A

JAKARTA - Baru-baru ini jagat maya kembali dihebohkan dengan video keluhan seorang pria terhadap mobil listrik.

Video yang diunggah oleh akun TikTok @julioekspor ini berisikan mengenai keluhannya terhadap pengisian daya mobil listrik. Menurutnya, harga untuk pengisian daya di Shell sangat mahal, yakni Rp85.000 ribu untuk 30 menit.

“Jujur ya katanya per 30 menit itu (harganya) Rp85.000 dan naiknya cuma 10 persen. Ya, 10 persen kurang lebih 25 km dan harganya Rp85.000 menurut gua mahal dibanding bensin,” ucap Julio dalam videonya.

Lebih lajut Julio berpendapat jika harga pengisian daya mobil listrik lebih mahal dibandingkan membeli bensin untuk Ferrari atau Lamborghini yaitu sebesar Rp850 ribu untuk pengisian penuh. Lantas, apa yang sebenarnya terjadi?

Pengisian daya yang disediakan oleh Shell memiliki tenaga 50 kWh. Dapat diartikan jika melakukan pengisian daya selama 30 menit, maka daya yang terisi seharusnya sebesar 25 kWh.

 BACA JUGA:

Namun, perlu diketahui bahwa mobil yang digunakan pada video tersebut adalah Wuling Air ev. Dikutip dari tiktok @fitraeri.official, mobil ini memiliki kapasitas baterai 26,7 kWh dan dapat menempuh jarak hingga 300 km.

Baterai dari Wuling Air ev sendiri tidak dapat dicas dengan kecepatan 50 kWh, mobil tersebut hanya mampu menerima7 kWh. Artinya, dalam 30 menit daya yang mampu diterima oleh mobil ini hanya 3,5 kWh atau sekitar 10-15% dari kapasitas baterai.

Untuk normalnya, pengisian daya mobil listrik hanya dikenakan biaya Rp1.699 per kWh. Jadi untuk mengisi daya penuh mobil Wuling Air ev yang memiliki kapasitas 26,7 kWh hanya dikenakan Rp45 ribu.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya pengisian daya mobil listrik tidak mahal. Sebagai mobil ramah lingkungan, mobil listrik harus terus dikembangkan di Indonesia.

Meskipun lebih hemat dan ramah lingkungan, faktanya terdapat beberapa kendala yang sering ditemui ketika menggunakan mobil listrik.

Kendala umum saat menggunakan mobil listrik

1. Waktu pengisian yang lama

Kebanyakan mobil listrik memiliki waktu pengisian daya yang cukup lama ketika dirumah. Hal ini dikarenakan daya yang diberikan oleh listrik rumah biasanya tidak terlalu besar.

Mayoritas mobil listrik di Indonesia membutuhkan waktu 4-8 jam untuk melakukan pengisian daya hingga penuh.

2. Terbatasnya lokasi pengisian daya

Salah satu kendala utama dalam menggunakan mobil listrik terbatasnya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Meskipun jumlah SPKLU terus bertambah, namun masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pengguna mobil listrik yang kian bertambah, khususnya di kota-kota besar.

3. Jarak tempuh yang terbatas

Mobil listrik memiliki jarak tempuh yang terbatas. Hal ini bergantung pada kapasitas baterai yang digunakan oleh mobil tersebut.

Biasanya, mobil listrik dengan harga murah memiliki kapasitas baterai yang rendah dan jarak tempuh yang terbatas. Sementara itu, mobil listrik dengan harga mahal biasanya memiliki kapasitas baterai yang besar dan jarak tempuhnya lebih jauh.

4. Harga yang mahal

Mobil listrik umumnya memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan mobil konvensional. Hal ini disebabkan oleh biaya produksi yang lebih tinggi serta teknologi baterai yang masih relatif baru.

Meskipun harga mobil listrik di Indonesia cenderung turun seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan produksi, namun tetap saja mayoritas kendaraan listrik memiliki harga tinggi.

Alvitho Devano

(Imantoko Kurniadi)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement