Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

TikTok Bantah Sistem Algoritmanya Rekomendasikan Produk China

Redaksi , Jurnalis-Jum'at, 29 September 2023 |16:03 WIB
TikTok Bantah Sistem Algoritmanya Rekomendasikan Produk China
Tiktok (Foto: Istimewa)
A
A
A

JAKARTA – TikTok buka suara soal sistem algoritma mereka yang sengaja menampilkan rekomendasi video atau yang dikenal dengan istilah FYP (for you page) berupa produk impor dari China, dibandingkan dengan produk buatan UMKM lokal.

Para pelaku UMKM mengeluhkan algoritma TikTok yang mulai cenderung mengutamakan produk-produk asal China, muncul di FYP ketimbang produk UMKM domestik. TikTok bekerja sama dengan affiliator dan akun bercentang biru untuk mempromosikan produk-produk seperti tempat tisu, keset kaki, tripod, bahkan TWS supaya dapat menjangkau penonton lebih banyak.

Kondisi seperti itu seolah paksaan algoritma TikTok agar dapat menjangkau mereka sebagai pengguna, meski hal itu tidak berkaitan dengan pengguna itu sendiri, seperti yang dikatakan pemilik akun TikTok dengan username @Official.fuaditrockz. 

“Kayak FYP gue tiba-tiba muncul produk bayi, itu tuh untuk apa? Sedangkan gue nggak punya anak,” ungkapnya di video. 

“Dan algoritma-algoritma pemaksaan seperti itu tuh fakta di lapangan, dan mungkin penonton di sini juga pernah ngerasain tiba-tiba muncul aja gitu, produk dari mana. Dan lo percaya, itu produk dari lokal?” jelasnya.

Menteri Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia angkat suara mengenai hal ini. Bahlil menilai manajemen Tiktok kini sudah mulai berani ‘main-main’ dengan aturan yang ada. Bahkan, sosial media ini memanfaatkan influencer hingga para pelaku UMKM di Tanah Air untuk melakukan aktivitas social commerce.

"Saya tahu TikTok ini sudah mulai main-main dengan mempergunakan saudara-saudara kita, influencer, oknum-oknum influencer, kemudian saudara-saudara kita di UMKM," ujar Bahlil.

Bahlil juga menegaskan pemerintah tidak akan memberikan izin TikTok menjadi media sosial e-commerce. Aksi pemerintah ini upaya konkrit untuk melindungi pelaku usaha mikro dari serangan produk impor yang dijual murah di Tiktok.

Terkait permasalahan ini, Head of Communication TikTok Indonesia, Anggini Setiawan menyanggah bahwa algoritma rekomendasi video di TikTok Shop lebih tertata berdasarkan preferensi pengguna TikTok itu sendiri. Konten video yang direkomendasikan cenderung relevan dengan kebiasaan pengguna TikTok.

"Kita buka TikTok ramai-ramai, pasti isi TikTok saya dengan TikTok kamu dan yang lain berbeda. Jadi kontrolnya bukan di TikTok, tapi di penggunanya," Ucap Anggini beberapa waktu lalu.

Algoritma tersebut mempertimbangkan berbagai faktor seperti interaksi pengguna, informasi video, tren, dan preferensi audiens untuk menentukan visibilitas konten di For You Page (FYP). Beberapa hal yang terkait dengan cara kerja algoritma TikTok seperti waktu penayangan, jumlah like dan komentar, audio dan tagar yang digunakan, lokasi dan perangkat yang digunakan pengguna, serta preferensi pengguna.

Anggini juga mengungkapkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai kementerian dengan mengedepankan semangat Merah Putih. Dia juga menepis isu TikTok menggunakan algoritma untuk memprioritaskan produk China seperti yang dikeluhkan para pebisnis UMKM. 

"Kami pastikan sejak awal, tidak ada bisnis lintas negara di Indonesia," bunyi keterangan TikTok. (Salsabila Nur Azizah)

(Saliki Dwi Saputra )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement