JELANG perilisan iPhone 15 pada 12 September mendatang, Apple nampaknya masih tarik ulur soal rencana mereka meluncurkan ponsel lipat. Pasalnya kabar ponsel lipat perusahaan Amerika Serikat itu sudah berulang kali disinggung di dunia maya.
Sebagai pengingat, awal tahun ini isu ponsel lipat buatan Apple memang mencuri perhatian banyak orang. Kabar itu disampaikan oleh analis teknologi dari Bloomberg, Mark Gurman yang mengatakan Apple sudah membuat ponsel lipat iPhone yang akan jadi penantang kuat ponsel-ponsel lipat buatan Samsung.
Rumor itu makin menguat usai analis lainnya, Ming-Chi Kuo, mengatakan hal yang sama. Dia malah mengatakan ponsel lipat iPhone itu akan dihadirkan pada 2023. Namun prediksi itu kemudian direvisi dengan waktu peluncuran berbeda.
"Kemungkinan akan hadir di 2025," ralat Ming-Chi Kuo.
CNET menyebutkan sikap misterius Apple terhadap pengembangan ponsel lipat sangat membingungkan. Saat ini tren ponsel lipat, khususnya di segmen premium, tengah berkembnag pesat. Berbagai produsen ponsel seperti Motorola, Oppo, Huawei, dan Xiaomi kini berbondong-bondong mengikuti jejak Samsung membuat ponsel lipat.
Begitu juga dengan ponsel lipat dari Amerika Serikat seperti Google Pixel dan OnePlus. Google sudah merilis Google Pixel Fold. Begitu juga dengan OnePlus yang akan sebentar lagi merilis ponsel lipat.
"Artinya ponsel Amerika yang belum punya model ponsel lipat hanyalah iPhone," tulis CNET.
Pertanyaan lain kemudian muncul, "Benarkah Apple akan membuat ponsel lipat?"
Sejatinya Apple akan selalu tutup mulut soal produk baru mereka hingga gadget anyar itu benar-benar sudah siap. CNET menyebutkan Apple akan benar-benar meluncurkan produk baru jika memang ekosistem dan piranti pendukungnya sudah sangat ideal.
Selain itu Apple juuga terbiasa menghadirkan produk baru yang memang menjawab kebutuhan masyarakat. Dari situ menurut CNET, Apple belum melihat ada kebutuhan yang sangat mendesak dari masyarakat akan ponsel lipat.
"Apple kemungkinan melihat ponsel lipat hanya sebuah pameran teknologi. Bukan apa yang bisa didapat dari teknologi itu," jelas CNET.
Apple diprediksi CNET juga melihat adanya kekurangan dari ponsel lipat. Banyak hal yang harus dikorbankan ketika produsen membuat ponsel lipat.
Masa pakai baterai akan berkurang setengahnya. Begitu juga dengan ergonomis ponsel yang tidak ideal. Selain itu harga yang terlalu mahal.
"Apple tentunya ingin memproduksi ponsel biasa dan ponsel lipat secara bersamaan tanpa harus mengorbankan kualitas yang ada," terang CNET.
Hanya saja hal tersebut sepertinya masih sangat sulit dilakukan mengingat kompleksitas dari sistem produksi ponsel lipat. Faktanya model pertama ponsel lipat yang dibuat oleh Samsung jelas-jelas menunjukkan adanya kegagalan sistem produksi.
Hal itu yang sepertinya masih jadi lampu kuning buat Apple dalam membuat iPhone lipat. Mereka perlu memastikan bahwa sistem yang ada memang benar-benar matang.
Sistem produksi yang tidak hanya bisa memberikan kualitas tinggi tapi juga bisa menekan biaya produksi sehingga harga ponsel lipat andalan mereka nanti harganya tidak bakal selangit.
(Saliki Dwi Saputra )