KUPANG - Target pemerintah mempercepat pembangunan melalui pemerataan infrastruktur jaringan telekomunikasi dan data di seluruh Indonesia menunjukkan hasil baik. PT XL Axiata berandil mewujudkan visi pemerintah dengan gencar membangun jaringan 4G di pelosok Musa Tenggara Timur (NTT).
Tercatat penambahan lebih dari 120 Base Transceiver Station (BTS) 4G, hingga ke wilayah pelosok-pelosok pedesaan serta pulau-pulau kecil yang belum terjangkau seperti Pulau Alor. Terkini, jaringan 4G XL Axiata di NTT ditopang lebih dari 850 unit BTS 4G. Dari total kecamatan yang ada di NTT, sekitar 188 kecamatan di 22 kota/kabupaten atau 60 persen telah terlayani jaringan 4G.
Regional Group Head East Region XL Axiata Dodik Ariyanto mengatakan, dengan tersedianya jaringan 4G di pulau-pulau terpencil, maka produktivitas masyarakat setempat lebih dipacu. Masyarakat juga bisa menikmati layanan digital, baik perbankan, kesehatan, jaminan sosial, hingga pendidikan.
"Karena itu kami pun selalu bersemangat dalam penyediaan layanan telekomunikasi dan data yang mumpuni untuk masyarakat daerah terpencil. Sehingga mereka bisa menikmati hasil pembangunan nasional,” Dodik dalam rilisnya, Senin (28/8/2023)
Menurut Dodik, Pulau Alor dan sekitarnya menjadi salah satu target penguatan jaringan 4G di NTT untuk mendorong roda perekonomian di area-area terpencil melalui penyediaan sarana digital dan internet cepat. Jaringan ini telah beroperasi sejak Oktober 2018. Selain Alor, jaringan 4G XL Axiata juga menjangkau pulau-pulau lain seperti di antaranya pulau Flores, Sumba, Lembata dan Timor sampai pulau Rote.
Head Network Operations XL Axiata Region East Mochamad Irwan Harahap, menjelaskan jaringan XL Axiata di Pulau Alor ditopang 30 unit BTS 4G. Masing-masing BTS bisa melayani maksimal hingga 400 pelanggan dalam waktu bersamaan dan memiliki daya jangkau radius hingga 2 km. Sejak mulai beroperasi, trafik layanan data di Pulau Alor terus meningkat. Dalam 2 tahun terakhir trafik meningkat hingga 16 persen.
Dalam beberapa tahun terakhir, XL Axiata juga gencar membangun jaringan tulang punggung (backbone) melalui jalur kabel fiber optik di provinsi NTT. Hingga saat ini tersedia lebih dari 1.100 km jalur kabel fiber optik yang telah melalui Provinsi NTT termasuk jalur yang melewati Kabupaten Alor.
Selain itu, XL Axiata juga mengoperasikan jaringan USO bekerja sama dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Indonesia (BAKTI) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika sebanyak 32 Site BTS 4G. Titik-titik jaringan USO yang dikelola oleh XL Axiata tersebut berlokasi di Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Sumba Tengah, Kabupaten Alor, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Ende, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Malaka.
Tak hanya jaringan USO, XL Axiata juga mendukung program pemerintah dalam upaya pemerataan layanan data melalui program jaringan Non 3T. Hingga kini, XL Axiata juga telah mengoperasikan jaringan Non 3T sebanyak 42 BTS di NTT, yang berada di Kabupaten Sikka, Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Ngada.
Saat ini, fiberisasi di NTT telah mencapai 33 persen dari total BTS 4G yang ada. Khusus BTS di Ibukota Propinsi NTT, Kota Kupang, fiberisasi sudah mencapai 100 persen. Dari total pelanggan XL Axiata di NTT, 90 persen di antaranya merupakan pelanggan yang aktif menggunakan data XL Axiata.
XL Axiata sudah hadir di NTT sejak tahun 2017, dan hingga saat ini jaringan 4G telah hadir di 22 kota/kabupaten, dengan dukungan total lebih dari 850 BTS 4G dari total 1.700 BTS. Kota/kabupaten yang sudah terlayani jaringan 4G tersebut adalah Alor, Belu, Ende, Flores Timur, Kota Kupang, Kupang, Lembata, Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Nagekeo Ngada, Rote Ndao, Sikka, Sumba Barat, Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Sabu Raijua, Sumba Barat Daya, Malaka, dan Sumba Tengah.
(Fetra Hariandja)