PENGGUNA Tinder kini harus merogoh kocek lebih mahal untuk benar-benar mendapatkan jodoh berkualitas. Lewat layanan Tinder Vault, pengguna diwajibkan membayar biaya langganan seharga 500 dolar per bulan atau sekitar Rp7,6 jutaan.
Dikutip dari Tech Crunch, Rabu (9/8/2023), aplikasi biro jodoh tersebut menyebut jika layanan baru itu akan memberikan pengalaman baru yang lebih menyenangkan. Mereka pun menjamin akan memberikan tingkat 'kecocokan' yang lebih berkualitas.
Match Group selaku perusahaan induk Tinder dilaporkan akan meliris layanan tersebut pada musim gugur nanti. Di sisi bisnis, Tinder juga mengalami penurunan jumlah pengguna mereka sejak tahun lalu.
Berkurangnya pengguna Tinder juga mengakibatkan pendapatan mereka terus menurun. Oleh sebab itu opsi berlangganan diharapakan menjadi strategi yang ampuh.
BACA JUGA:
Chief Product Officer dari Tinder, Mark Van Ryswyk, mengatakan bahwa gagasan layanan berbayar 'Tinder Vault' tidak lepas dari perusahaan yang sempat mengakuisi layanan aplikasi kencan bernama The League di tahun 2022.
Menariknya, aplikasi The League mematok penggunanya membayar 1.000 dolar per minggu. Inilah yang membuat Tinder yakin jika mereka mampu melakukan cara serupa dengan anggota dan layanan yang berbeda dibandingkan versi Tinder yang biasa kita kenal.
"Layanan Tinder Vault bertujuan untuk membuat aplikasi lebih dinamis dan menarik," bunyi perusahaan yang berusaha menarik minat dari Gen Z.
Lebih lanjut, pengguna yang berlangganan akan mendapatkan fitur baru seperti tips mendekati pasangan, kuis, dan opsi memulai percakapan untuk membuat proses pencarian jodoh semakin menarik.
BACA JUGA:
Tinder akan dibantu oleh AI yang bakal menampilkan konten dan calon jodoh yang tepat sesuai dengan kriteria yang mereka inginkan. Mereka pun yakin cara ekslusif ini akan memberikan pengalaman baru untuk orang-orang yang serius mencari jodohnya di dunia maya.
(Saliki Dwi Saputra )