Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Apa yang Ada Jika Kita Menggali Tanah di Dasar Laut?

Tangguh Yudha , Jurnalis-Rabu, 19 Juli 2023 |18:19 WIB
Apa yang Ada Jika Kita Menggali Tanah di Dasar Laut?
Palung Mariana. (Foto: BBC)
A
A
A

SAAT ini tempat paling dalam di laut adalah palung Mariana atau dikenal dengan nama Challenger Deep. Tempat paling dalam di bumi ini kedalamannya diperkirakan mencapai 10.902–10.929 meter di dasar laut.

Tentu saja ini menjadi salah satu misteri terbesar di dunia, apakah yang ada di dasar laut terdalam itu? Banyak spekulasi hewan-hewan yang hidup di dasar laut itu, bahkan film The Meg pada 2018 menggambarkan adanya Megalodon, si hiu raksasa dalam palung dalam itu.

Memang, ada banyak sekali misteri yang tersimpan di dasar laut. Saking terbatasnya pengetahuan manusia akan laut, sampai saat ini baru 23,4 persen dasal laut saja yang berhasil dipetakan.

Bisa dibilang manusia lebih banyak tahu tentang luar angkasa daripada dasar laut. Bahkan untuk pertanyaan paling mendasar saja, seperti "ada apa di dasar laut?" hanya bisa dijawab oleh segelintir orang saja. Lantas apa sebenarnya yang ada di dasar laut?

Perlu diketahui bahwa lautan memiliki kedalaman yang beragam. Rata-rata berada di angka 3,7 km. Untuk bagian terdalamnya ada di Palung Mariana yang dikenal sebagai Challenger Deep, dengan kedalaman sekitar 10,9 km.

Sama seperti daratan, kebanyakan dasar lautan hanya terdapat batuan. Kerak Bumi di dasar lautan memiliki ketebalan 6-7 kilometer dan terdiri dari material granit serta batuan sedimen.

Lebih dalam lagi, atau tepatnya di dasar lautan di bawah pasir dan sedimen hampir seluruhnya terdiri dari kerak samudera mafik, terutama basal dan gabro. Ada juga pegunungan tempat magma menembus celah di kerak samudera.

Kerak di lautan sendiri berhasil menggoda para ahli geologi, karena akses potensial ke batuan mantel di bawahnya. Saat ini ada satu tim ahli sedang mengebor lubang ke dasar laut untuk mengumpulkan sampel batuan mantel.

Dihimpun dari IFL Sciene, sejauh ini, mereka telah mencapai batuan mantel yang tidak pernah meleleh menjadi magma, yang kemudian mendingin membentuk batuan beku yang ditemukan di kerak samudera.

Namun, bebatuan tersebut masih menunjukkan tanda-tanda pelapukan dari air laut, yang menunjukkan bahwa tim perlu terus menggali untuk mendapatkan dan mungkin merasakan material misterius di dalamnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement