Menkominfo Budi Arie Bakal Fokus Tangani AI: Kuncinya Ada di Data Scientist
PRESIDEN Jokowi baru saja melantik menteri dan 5 wakil menteri pagi ini. Salah satu yang dilantik yakni Menteri Komunikasi dan Informasi Budi Arie Setiadi menggantikan Johnny G Plate yang ditahan karena tuduhan korupsi pembangunan BTS.
Menkominfo Budi Arie Setiadi pun menyebut ada hal-hal penting lainnya yang juga tidak boleh lepas dari perhatian Kominfo. Beberapa prioritas tersebut seperti Internet of Things (IoT), Data Cloud, Blokchain, dan Artificial Intelligence (AI).
Dia mengatakan AI merupakan salah satu tantangan yang memang harus dikuasai oleh Indonesia. Untuk menguasai AI dia melihat pentingnya Data Scientist. Menurutnya Data Scientist justru jadi modal untuk mengembangkan teknologi AI ke depannya.
"Cikal bakal AI itu ada di kemampuan anak bangsa untuk menjadi Data Scientist ke depan karena Apps akan bergeser ke data," kata dia dalam sambutannya di upacara serah terima jabatan di Kantor Kominfo, Jakarta.
Menurutnya, salah satu yang harus dibenahi adalah terkait infrastruktur digital. Apalagi, dia langsung mendapat komplain dari Kantor Staf Presiden Republik Indonesia (KSP). Awalnya Budi Arie Setiadi mengatakan ada banyak tantangan yang dihadapi oleh Kominfo saatnya.
Contohnya pengadaan infrastruktur digital, pengaturan platform-platform yang meresahkan masyarakat, pembentukan ekosistem digital, dan membangun narasi pemilu damai 2024.
Dari situ dia berharap perlu adanya kerja sama dengan lembaga-lembaga negara terkait untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Contohnya Kementerian Polhukam yang memang selalu jadi pusat koordinasi Kementerian Komunikasi dan Informasi.
"Walaupun dari kolega-kolega saya komplain sudah berdatangan. Terutama dari KSP tadi. Soal sinyal nembaknya langsung ke saya sekarang.Kalau sinyal jelek komplain ke saya. Binagraha WiFinya saja bermasalah bagaimana dengan yang lain," katanya.
Dia juga berpesan kepada seluruh karyawan Kementerian Kominfo untuk tetap fokus dalam bekerja meski saat ini lembaga yang dia pimpin tengah dalam sorotan masyarakat karena kasus korupsi. "Biar yang bermasalah itu bermasalah. Kita fokus kerja menyelesaikan masalah," tegasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)
