ENERGI adalah salah satu konsep paling dasar dalam sains tetapi juga salah satu yang paling sulit untuk didefinisikan. Ilmu fisika menyebut energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha.
Definisi ini mungkin terdengar kurang memuaskan bagi sebagian orang. Lantas bagaimana pengertian energi menurut sains yang lebih dalam? Nah untuk menjawabnya, simak paparan berikut.
Dalam fisika, energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha dan mengalami perubahan. Perubahan ini bisa berupa perubahan posisi, perubahan gerak, perubahan suhu, dan perubahan wujud zat.
Energi sangat dibutuhkan oleh manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ketika kita beraktifitas, energi adalah bahan utama yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya, namun energi juga bisa habis ketika kelelahan.
Konsep energi sebenarnya hanyalah semacam singkatan, alat untuk membantu menyeimbangkan buku. Itu selalu digunakan sehingga sangat berguna dalam mengerjakan hasil dari segala jenis proses fisik atau kimia.
Tidak ada “esensi” fisik dari energi, dan tidak ada yang namanya “energi murni”. Itu selalu dibawa oleh sesuatu, biasanya dalam bentuk gerakan. Contoh klasik energi kinetik adalah bola bilyar yang menggelinding di atas meja.
Semakin berat bola, semakin cepat bergerak, semakin banyak energi yang dibawanya. Dengan kata lain, akan lebih menyakitkan jika benda itu terlempar dari meja dan mendarat di kaki kita.
Bentuk lain dari energi kinetik dikenal sebagai panas. Suhu sesuatu adalah ukuran langsung dari seberapa cepat atom-atom di dalamnya bergerak. Dalam secangkir kopi panas, molekul air berpacu dengan sangat cepat, melambat saat cangkir mendingin.
Jika kita melemparkan sebatang besi ke dalam api maka atom-atomnya juga mulai bergerak lebih cepat, meskipun dalam hal ini atom terikat pada posisinya, sehingga gerakannya berupa getaran yang bergoyang-goyang.
Terkadang suatu benda ditarik atau didorong ke arah tertentu, tetapi gerakannya dihentikan oleh gaya lain. Dalam hal ini, benda dikatakan memiliki energi potensial, yaitu energi yang memiliki potensi untuk bergerak.
Bagaimana dengan energi kimia, listrik, atau nuklir? Ini sedikit lebih rumit, tetapi dalam analisis terakhir, semua bentuk energi ini juga melibatkan suatu jenis gerakan atau potensi untuk bergerak.
Misalnya, banyak energi yang terkunci, seperti pegas melingkar, di dalam inti atom. Ini dapat dilepaskan saat inti uranium terbelah menjadi dua. Kedua bagian keduanya bermuatan positif, dan tepat setelah pemisahan mereka secara elektrik ditolak oleh yang lain dan terbang terpisah. Dengan demikian energi potensial nuklir berakhir sebagai energi kinetik.
Seperti yang dikatakan fisikawan Rusia Lev Okun, “Semakin mendasar sebuah gagasan fisik, semakin sulit untuk mendefinisikannya dengan kata-kata.” Untuk energi, hal terbaik yang dapat kita lakukan adalah mengatakan bahwa itu adalah kapasitas untuk menyebabkan gerakan.
(Martin Bagya Kertiyasa)