MEDIA sosial baru Threads memang tengah menjadi fenomena viral belakangan ini. Aplikasi yang jadi adik Instagram ini memang memperoleh 100 juta pengguna hanya dalam 5 hari, lebih banyak dari ChatGPT.
Tentu saja, dengan tingginya minat orang akan Threads tersebut menghasilkan meme dan cocoklogi. Nah, salah satu tempat yang menjadi gudang meme dan cocoklogi adalah Twitter.
Belakangan, salah satu pengguna Twitter menyebut logo Threads tersebut terinspirasi dari salah satu tokoh yang ada di kartun komedi Amerika Serikat yakni The Simpsons. Threads disebut mengadaptasi telinga tokoh Homer Simpsons sebagai logo mereka.
Homer Jay Simpson adalah salah satu tokoh utama di serial fiksi populer yang mulai ditayangkan pada 1987 itu. Ia merupakan kepala keluarga sekaligus suami dari Marge Simpson, serta ayah dari Bart, Lisa dan Maggie Simpson.
Seperti dilansir dari Antara, narasi yang menghubungkan Homer "The Simpsons" dengan Threads turut dibahas dan dibagikan oleh akun-akun terverifikasi. Apalagi film tersebut disebut telah memprediksi masa depan, tentu saja banyak orang sangat senang dengan postingan tersebut.
"Threads tidak lain adalah telinga Homer Simpson," demikian isi narasi yang beredar di Twitter dan sudah diubah dalam Bahasa Indonesia.
Terpampang pula gambar sosok Homer, dengan telinga berbentuk lambang Threads, dalam unggahan pada 7 Juli 2023. Lantas benarkah logo Threads diambil dari telinga Homer "The Simpsons"?
Ilustrasi Homer yang dibagikan di Twitter itu, memang dapat dengan mudah ditemukan di Google. Salah satunya adalah di situs Onthisday.com merupakan situs yang menyajikan data dan arsip sejarah populer di dunia.
Walau demikian, telinga pada gambar milik onthisday.com tidak membentuk lambang Threads, sebagaimana diunggah di Twitter. Insider, layanan publikasi berita-berita global yang terverifikasi, juga pernah menampilkan evolusi animasi The Simpsons selama 30 tahun.
Dalam dokumentasi yang ditampilkan, tidak ada pula logo Threads. Telinga Homer yang membentuk logo Threads juga tidak ditemukan pada gambar-gambar di mesin pencarian Google.
(Martin Bagya Kertiyasa)