APPLE nampaknya akan gagal membuat gebrakan pada headset terbaru mereka Apple Vision Pro. Pasalnya, beberapa industri pendukung produksi Apple Vision Pro justru tidak sanggup memenuhi keinginan perusahaan berlogo buah apel itu.
Awalnya Apple ingin agar produksi Apple Vision Pro mencapai jutaan unit secara keseluruhan per tahun. Memang, headset ini menjadi salah satu headset revolusioner, meskipun harganya mencapai USD3.499 atau Rp52 juta.
Melansir Financial Times, perusahaan pendukung produksi Apple Vision Pro yang berbasis di China, Luxshare, tidak kerepotan jika dipaksa memproduksi Apple Vision Pro hingga jutaan unit. Selain teknologinya rumit, kesiapan suplai bahan produksi juga terbatas.
Tapi, melansir Financial Times, masalah utamanya ada di layar utama buatan Sony yang digunakan di Apple Vision Pro, yang hanya bisa tersedia sebanyak 900.000 unit per tahun. Akibatnya, produksi tersebut tidak akan mencapai jutaan unit per tahunnya.
Layar Micro LED buatan Sony itu justru jadi bagian penting dari Apple Vision Pro. Apalagi dibutuhkan dua layar yang sangat canggih agar Apple Vision Pro bisa berfungsi maksimal.
"Akhirnya, mulai tahun depan Apple hanya meminta Luxshare membuat sebanyak 400.000 unit Apple Vision Pro," tulis Financial Times.
Kondisi itu justru merembet ke rencana lain Apple. Disebutkan Forbes, Apple terpaksa menunda keinginan mereka untuk memproduksi Apple Vision Pro dengan harga terjangkau.
Pasalnya target produksi yang diharapkan oleh Apple Vision Pro justru tidak tercapai dalam waktu cepat. Alhasil mereka perlu mengulur waktu untuk memberikan Apple Vision Pro murah buat konsumen.
(Martin Bagya Kertiyasa)