SEMENJAK Twitter menerapkan centang biru berbayar, banyak media sosial lainnya mengikuti langkah yang sama. Memang, apalikasi media sosial sangat populer dalam beberapa tahun ini.
Nah, kini ada aplikasi media sosial yang mirip dengan twitter, yakni Bluesky. Sebagai informasi, aplikasi tersebut merupakan buatan dari Jack Dorsey, pendiri dan mantan CEO Twitter.
Seperti yang dilansir dari laman engadget, Aplikasi Bluesky memiliki fungsi yang sangat mirip dengan twitter. Di mana kamu bisa mencari dan mengikuti pengguna lain, membuat kiriman dengan foto dan sebagainya.
Namun ini aplikasi tersebut masih dalam versi beta, sehingga memiliki jumlah pengguna yang terbatas yakni sekitar 25.000 dan tidak memiliki fitur seperti direct messages.
Sebagai informasi, Bluesky pertama kali muncul pada tahun 2019, sebagai pihak yang didukung twitter sebagai jenis standar desentralisasi baru untuk platform media sosial.
Namun, Bluesky secara resmi terputus dari Twitter pada tahun 2021 lalu, dan sejak saat itu bergabung dengan jajaran klon Twitter pemula seperti Mastodon yang muncul setelah pengambilalihan Elon Musk.
Bluesky dirancang untuk memungkinkan pengguna memutuskan bagaimana mereka ingin melihat dan menggunakan media sosial. Menurut Jay Graber selaku CEO Bluesky, untuk pengembang, pasar algoritme terbuka akan memberikan kebebasan bereksperimen dan menerbitkan algoritme yang bisa digunakan siapapun.
"Bagi pengguna, kemampuan untuk menyesuaikan umpan mereka akan memberi mereka kendali kembali atas sumber daya mereka yang paling berharga, perhatian mereka," tulis Graber seperti yang dikutip dari engadget, Kamis (20/4/2023)
Lebih lanjut Graber mengatakan, bahwa moderasi merupakan salah satu bagian terakhir dari teka-teki yang harus dipecahkan, sebelum aplikasi diluncurkan untuk umum. "Karena kami ingin memprioritaskan keamanan pengguna sejak awal," jelas Graber.
Kemungkinan besar Bluesky akan menggunakan campuran pemfilteran otomatis dan moderasi tingkat server, yang dikendalikan oleh admin. Karena, pihak Bluesky kabarnya akan mengizinkan pengguna berlangganan rangkaian label moderasi tambahan yang dapat memfilter lebih banyak konten atau akun.
(Martin Bagya Kertiyasa)