Ini Alasan Mengapa Manusia Bisa Mengambang di Laut Mati
Jika Anda mencoba berenang di laut mati, Anda justru akan mengapung di atas air meskipun tidak tahu caranya berenang. Hal ini menjadikannya berbeda dari danau pada umumnya.
Laut mati merupakan danau yang berbatasan dengan Yordania di timur serta Palestina dan Israel di sebelah barat. Danau ini merupakan salah satu perairan paling asin di dunia.
Laut mati juga berada pada 423 meter di bawah permukaan laut yang menjadikannya sebagai titik terendah di daratan. Lantas apa yang menyebabkan seseorang bisa mengambang di atas air laut mati?
Dilansir dari ScienceABC, laut mati memiliki tingkat salinitas yang sangat tinggi, yaitu mencapai 35%. Air di danau ini terkurung dan tidak ada aliran keluar. Dengan kata lain, kadar garam terperangkap di dalamnya tanpa bisa keluar lagi.
Akibatnya, tidak ada kehidupan yang bisa ditemukan di dalam laut mati, seperti ikan, tumbuhan, maupun hewan lainnya. Meski begitu, beberapa orang masih sering mengunjungi laut mati dan mencoba berenang di atasnya.
Saat pertama kali mencoba berenang, hal yang pertama kali Anda rasakan adalah air tersebut seperti mendorong ke atas dan mempertahankan posisi di permukaan.
Saat mencoba menjauh dari pantai, Anda akan merasakan seolah-olah tubuh lebih ringan dari biasanya. Alasan mengapa tubuh manusia bisa terapung di laut mati karena salinitasnya yang sangat tinggi.
Kandungan garam 35% bersama dengan mineral lainnya membuat air di laut mati lebih padat dibandingkan "badan air" lainnya. Bahkan disebut lebih padat dari tubuh manusia pada umumnya.
Hal tersebut menyebabkan manusia mengambang di atas laut mati karena kepadatan tubuh yang relatif lebih rendah dibandingkan air di sekitar.
Salinitas yang tinggi juga akan menghalangi aktivitas berenang dengan bebas karena tidak dapat menyelam ke dalam air.
Karena kandungan garam yang tinggi, tidak disarankan untuk merendam kepala ke bawah air. Begitu juga apabila sedang ada luka di tubuh, sebaiknya tidak berenang di laut mati. Hal ini bisa membuat luka menjadi lebih parah.
(DRA)
(Andera Wiyakintra)
