JAKARTA – DFSK Indonesia berupaya untuk bisa mendapat insentif mobil listrik dari pemerintah. Oleh karena itu, DFSK melalui PT Sokonindo Automobile berupaya mengejar target pemenuhan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hingga 40%.
Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut semua produsen kendaraan di Indonesia bakal mendapat insentif pemerintah.
Hal ini dilakukan agar menarik dua otomotif dunia (Tesla dan BYD) agar berinvestasi di Indonesia. Meski begitu hingga saat ini hanya dua produsen otomotif yang dianggap memenuhi syarat TKDN 40%, yakni Hyundai dan Wuling.
Adapun produk yang diupayakan mencapai TKDN 40% adalah DFSK Gelora E. DFSK Indonesia mengupayakan agar mobil komersial ini dapat menikmati insentif dari pemerintah tersebut.
“Mudah-mudahan cukup waktunya dan tingkat TKDN ini sudah dapat terpenuhi Sehingga bisa menikmati juga tadi untuk yang bantuan dari negara,” kata Achmad Rofiki, Marketing Head PT Sokonindo Automobile, dikutip dari Antara, Kamis (16/3/2023).
Rofiqi menuturkan, saat ini pihaknya sedang mengalkulasi TKDN mobil listrik ini. Menurutnya, apa yang dilakukan saat ini juga dilakukan oleh produsen mobil listrik lainnya untuk memperoleh bantuan agar harga lebih murah dan mampu mendongkrak penjualan.
Ia mengungkapkan, saat ini DFSK sedang mencari pemasok penyedia komponen kemasan baterai, motor lstrik hingga mencapai TKDN 40%. Menurutnya, saat ini masih susah mencari pihak ketiga yang mampu menyuplai.
Selain merasa terbantu dengan adanya insentif, Rofiqi menyebut populasi peminat kendaraan listrik di Indonesia terus meningkat seiring waktu. Menurutnya, bantuan pemerintah akan mendorong peningkatan penjualan kendaraan listrik di Indonesia.
Sekadar informasi, Gelora E dirakit secara lokal di fasilitas DFSK di Cikande, Serang, Banten. Sebelumnya, blind van ini dipasarkan dalam bentuk CBU dari China.
Hal ini membuat harga DFSK Gelora E (blind van) turun dari Rp484 juta menjadi Rp350 juta. Sedangkan untuk tipe minibus turun dari Rp582 juta menjadi Rp399 juta.
(Citra Dara Vresti Trisna)