KOMISIONER Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat bidang Kelembagaan Hardly Stefano Pariela mengatakan, setiap wanita atau ibu yang memiliki anak di bawah umur baiknya didampingi secara khusus saat menonton tayangan di televisi.
Misalnya, anak hanya diberikan dan diperbolehkan dengan hanya menonton siaran televisi yang baik, serta meninggalkan siaran televisi yang memiliki konten negatif.

Selain itu, Hardly juga mengingatkan pada semua ibu di Papua Barat, untuk memahami tentang penggunaan fitur kunci parental pada televisi berlangganan.
"Dengan fitur ini, orangtua dapat mengatur saluran mana saja yang dapat diakses anak-anak dan yang tidak boleh sama sekali," kata Hardly dalam Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa (GLSP) Sorong, Papua Barat, (17/11/21) secara virtual.
Meski demikian, ia menyarankan sebaiknya orangtua selalu hadir mendampingi anak-anak dalam menonton televisi atau pun mengakses media lainnya.
Hardly merasa perlu menegaskan, karena sebagian besar wilayah Papua Barat hanya dilayani oleh lembaga penyiaran berlangganan atau Pay TV.
Lebih lanjut, era digital yang mengepung masyarakat dengan berbagai informasi, baik dari media konvensional seperti televisi, radio dan media cetak ataupun media baru seperti internet dan sosial media, harus diimbangi dengan kapasitas literasi media yang kuat.
Kapasitas literasi media yang dimaksud yaitu kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi serta mengomunikasikan informasi dalam berbagai bentuk media.
Baca juga: KPI: Literasi Media Perlu Ditingkatkan
"Dengan demikian masyarakat tidak perlu tersesat dalam belantara informasi, juga tidak jatuh dalam jebakan hoax, ujaran kebencian, ajakan kekerasan, atau pun konten porno yang kerap kali hadir sebagai sebuah residu dari melimpahnya informasi," terangnya.
(Dyah Ratna Meta Novia)