RUPANYA OnlyFans menangguhkan rencananya untuk melarang konten pornografi alias vulgar di dalam platform-nya mulai Oktober mendatang.
Pembatalan ini dilakukan setelah mereka menerima protes keras dari para penggunanya.
Awalnya, platform berlangganan online itu mengumumkan akan melarang konten pornografi di situsnya karena permintaan dari mitra bank dan pembayaran.

Namun kini, perusahaan itu malah mengatakan bahwa perubahan yang diusulkan tidak lagi diperlukan.
“Karena jaminan mitra perbankan bahwa OnlyFans dapat mendukung semua genre pembuat konten," kata juru bicara OnlyFans, dikutip dari CNBC, Jumat (27/8/2021).
Dikabarkan sebelumnya, perusahaan yang berbasis di London itu pekan lalu mengumumkan rencana untuk melarang konten pornografi mulai 1 Oktober 2021.
“Terima kasih kepada semua orang karena membuat suara Anda didengar. Kami telah mendapatkan jaminan yang diperlukan untuk mendukung komunitas kreator kami yang beragam dan telah menangguhkan perubahan kebijakan 1 Oktober yang direncanakan," tulis OnlyFans dalam cuitan di Twitternya.
Keputusan OnlyFans untuk memblokir posting seksual eksplisit mendapat banyak protes dari pekerja seks, yang sebagian besar mengambil peran atas kesuksesan platform tersebut. Tak sedikit pula dari mereka yang mengandalkannya sebagai sumber pendapatan.
Didirikan pada tahun 2016, OnlyFans telah menjadi pusat kekuatan media sosial berkat pendekatannya yang lebih longgar terhadap materi seksual yang terang-terangan.
OnlyFans saat ini dilaporkan memiliki lebih dari 130 juta pengguna, 2 juta pembuat konten, dan arus pendanaan senilai $150 juta yang dilaporkan tahun lalu.
(Dyah Ratna Meta Novia)