JAKARTA - Huawei, perusahaan teknologi asal China mendapat penangguhan sebagian dari larangan perdagangan Amerika Serikat (AS). Presiden AS Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping telah mencapai kesimpulan yang akan menghapus beberapa pembatasan pembelian teknologi Huawei dari AS.
Dilaporkan Engadget, Senin (1/7/2019), Presiden Trump menyarankan AS akan mengizinkan perangkat keras yang tidak memiliki "masalah darurat nasional yang hebat".
Ini bisa membantu Huawei memulihkan beberapa kemitraannya untuk perangkat smartphone dan PC, namun perangkat keras jaringan kemungkinan akan tetap terlarang.

Meskipun AS telah mengizinkan Huawei kembali berbisnis dengan perusahaan teknologi asal AS, raksasa teknologi ini masih masuk dalam Commerce Department's Entities List. Ini mencegah perusahaan melakukan bisnis dengan perusahaan AS, kecuali ada persetujuan melalui pemerintah.
Presiden Trump mengatakan AS akan memutuskan untuk menghapus Huawei dari daftar (Entity List). Kabarnya akan diadakan pertemuan untuk membahas masalah tersebut pada 2 Juli.
Diwartakan Cbc, Presiden Trump membuat komentar tentang raksasa teknologi pada Sabtu setelah bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di KTT G20 di Osaka, Jepang.
Presiden AS itu juga membahas masalah perdebatan di Twitter, dengan mengatakan, "Atas permintaan perusahaan Teknologi Tinggi kami, dan Presiden Xi, saya setuju untuk mengizinkan perusahaan China Huawei membeli produk dari mereka yang tidak akan berdampak pada Keamanan Nasional kami".
....amounts of agricultural product from our great Farmers. At the request of our High Tech companies, and President Xi, I agreed to allow Chinese company Huawei to buy product from them which will not impact our National Security. Importantly, we have opened up negotiations...
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) June 29, 2019
Baca juga: Asteroid Menyimpan Emas Bisa Bikin Orang Kaya Mendadak
(Ahmad Luthfi)