Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Peneliti Tak Temukan Planet 9 yang Menyerupai Bumi

Dini Listiyani , Jurnalis-Jum'at, 23 Juni 2017 |00:03 WIB
Peneliti Tak Temukan Planet 9 yang Menyerupai Bumi
(Foto: AP)
A
A
A

CALIFORNIA - Studi terbaru diketahui meragukan keberadaan Planet 9, dunia besar yang diperkirakan bersembunyi di tepi tata surya. Hasil studi terbaru tak menemukan adanya bukti tentang Planet 9 itu.

Hasil baru dari survei empat tahun telah mengidentifikasi delapan orbit besar trans-Neptunian Objects (TNOs), yang bisa membantu menentukan planet di sekitarnya berdasarkan fenomena yang dikenal sebagai ‘clustering'.

Akan tetapi, survei tersebut tak menemukan bukti clustering apa pun dan ilmuwan sekarang mengatakan deteksi bisa disalahkan atas data sebelumnya yang mendukung Planet 9.

Tata letak tata surya di luar Bumi memeriksa delapan lempeng langit dari 2013-2017, menunjukkan kehadiran lebih dari 800 TNO, menggandakan jumlah yang diketahui.

Planet super Bumi seperti Planet 9 yang diusulkan akan sangat memengaruhi benda di sekitarnya, kata astrofisikawan Ethan Siegel itu menciptakan kondisi seperti orbit yang dimiringkan dengan cara tertentu berdasarkan pengaruh gravitasi.

Satu kondisi pada khususnya di area orbit benda-benda itu berkerumun di angkasa sebagai hasil planet masif sangat penting dalam hipotesis Planet 9.

Sementara studi lanjutan, termasuk penelitian dari tim yang pertama kali mengajukan keberadaannya, telah mengidentifikasi beberapa objek yang menunjukkan tanda-tanda pengelompokan, studi baru tersebut justru tak menemukan bukti adanya fenomena tersebut.

Delapan objek yang diteliti ditemukan mengikuti orbit pada berbagai sudut, yang secara statistik konsisten dengan acak dan tak mengikuti pola yang sebelumnya terdeteksi.

Peneliti juga menemukan orbitnya tak dikelompokkan secara ketat. Menurut ilmuwan yang terlibat dalam survei tersebut, data secara substansial melemahkan argumen untuk dunia misterius itu.

Para peneliti mengatakan bias mungkin berperan dalam pengamatan sebelumnya. "Jika Anda lebih suka mengamati dua wilayah langit tertentu, apakah Anda mengharapkan objek dikelompokkan, Anda akan menemukan benda berkerumun di sana," kata Siegel.

"Dan mungkin Anda menemukannya karena di situlah Anda melihat," lanjutnya seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (23/6/2017).

Hasil pengelompokan yang sebelumnya terlihat mungkin merupakan hasil faktor seperti cuaca musiman karena benda-benda ini diamati dengan menggunakan observatorium berbasis darat.

(Dini Listiyani)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement