Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hati-Hati, Printer Diam-Diam Sematkan Kode Tersembunyi pada Dokumen

Lely Maulida , Jurnalis-Senin, 12 Juni 2017 |15:15 WIB
Hati-Hati, <i>Printer</i> Diam-Diam Sematkan Kode Tersembunyi pada Dokumen
(Foto: Ubergizmo)
A
A
A

JAKARTA – National Security Agency (NSA) pernah memanfaatkan penggunaan printer untuk melacak orang yang dicarinya. Dilansir Ubergizmo, Senin (12/6/2017), rupanya, printer benar-benar menyimpan tab pada dokumen yang Anda cetak dengan memasukkan kode pelacak.

Laporan dari Quartz menyebutkan bahwa temuan ini terungkap pertama kali pada 2004 dengan sebuah artikel yang diterbitkan oleh majalah PCWorld, di mana terungkap bahwa printer warna telah menyembunyikan kode pola pada materi cetak Anda yang tak hanya berisi nomor seri printer, namun juga tanggal dan waktu dokumen itu dicetak.

Titik-titik ini berdiameter kurang dari 1 milimeter dan dicetak dengan warna kuning sehingga bila dicetak dengan latar belakang putih, pada dasarnya dapat terlihat oleh mata manusia. Tampaknya, ini merupakan fitur yang tersembunyi.

Peter Crean yang informasinya tercantum dalam artikel di PCWorld merupakan seorang peneliti senior di Xerox pada saat itu. Saat itu, dia mengungkapkan hanya memberi tahu pelanggan tentang fitur itu jika mereka menanyakannya.

“Kami tidak banyak mengiklankannya kepada orang-orang yang memiliki (printer). Kami tidak memberi tahu mereka jika mereka tidak   bertanya. Petugas penjualan diberi tahu untuk jangan menggiring hal itu untuk penjualan apa pun, tapi jika mereka bertanya tentang hal itu, Anda dapat memberi tahu mereka bahwa kami memiliki fitur keamanan,” kata Crean.

Fitur ini tampaknya muncul karena kekhawatiran pemerintah tentang bagaimanan printer warna digunakan untuk tujuan pemalsuan misalnya uang. Ini adalah solusi yang dikenal sebagai steganografi printer yang datang dari Jepang.

Tampaknya ini juga bukan fitur standar dan tidak diwajibkan untuk disematkan. Namun, produsen printer akhirnya memutuskan untuk melakukannya karena beberapa negara menolak pemberian izin impor printer tanpa jaminan bahwa perangkat tersebut tidak akan digunakan untuk pemalsuan. Cara kode tersebut disematkan juga bervariasi di antara produsen, dan rupanya ada generasi kode baru yang kabarnya jauh lebih sulit ditemukan dibanding sebelumnya.

(Kemas Irawan Nurrachman)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement