JAKARTA - Produsen otomotif asal Jepang, Honda Motor berencana menangguhkan sementara produksi kendaraan di pabrik usaha patungan GAC Honda di China mulai akhir Desember. Hal ini lantaran krisis chip semikonduktor sehingga mengganggu produksi kendaraan.
Ini menjadi langkah penting bagi produsen asal Jepang tersebut, mengingat China merupakan salah satu pasar penjualan utama. Selain itu, China juga menjadi basis produksi besar bagi Honda.
Menurut laporan yang mengutip Investing Live, ketiga pabrik usaha patungan GAC Honda di China akan sepenuhnya menghentikan produksi kendaraan mulai 29 Desember hingga 2 Januari 2026. Penangguhan ini berlaku untuk seluruh operasi manufaktur kendaraan di fasilitas tersebut selama lima hari.
Melansir Car News China, Rabu (24/12/2025), Honda menyatakan alasan utama penghentian produksi di China adalah kekurangan semikonduktor yang sedang berlangsung.
Perusahaan mengakui kondisi pasokan chip sebelumnya telah menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Namun, penghentian terbaru menunjukkan ketersediaan semikonduktor tetap tidak mencukupi untuk mendukung produksi tanpa gangguan.
Pada 2024, Honda memproduksi sekitar 816.597 kendaraan di China. Jumlah itu sekitar 22 persen dari produksi globalnya. Perusahaan tersebut juga menjual lebih dari 850.000 kendaraan di China pada 2024.
Penghentian sementara ini merupakan kemunduran. Produsen mobil tersebut sebelumnya mengatakan kondisi produksi diperkirakan akan kembali normal mulai akhir November. Penghentian yang baru diumumkan menunjukkan tantangan rantai pasokan masih belum terselesaikan, yang mempersulit upaya untuk memulihkan tingkat produksi yang stabil.
"Selain penutupan di China, Honda juga berencana untuk menjeda produksi singkat di fasilitas domestiknya di Jepang," katanya.
Perusahaan tersebut mengatakan, pabrik-pabriknya di Jepang akan menghentikan produksi pada tanggal 5 dan 6 Januari 2026. Jeda ini menempatkan penghentian di China dalam pola penyesuaian produksi terkait pasokan yang lebih luas.
"Penghentian produksi yang dilaporkan menyoroti dampak berkelanjutan dari kekurangan semikonduktor terhadap operasi manufaktur Honda," katanya.
Terlepas dari tanda-tanda perbaikan sebelumnya, perubahan jadwal terbaru perusahaan menunjukkan hambatan terkait chip terus memengaruhi perencanaan produksi di China pasar lainnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)