JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, meminta para penyedia layanan internet (ISP) menghadirkan akses internet terjangkau tanpa mengorbankan kualitas. Pasalnya, tarif yang tinggi di sejumlah daerah membuat masyarakat kesulitan mengakses internet, yang berpotensi menghambat perolehan informasi terkini.
"Kami meminta ISP berupaya maksimal untuk menghadirkan layanan internet yang murah untuk masyarakat," kata Meutya dalam audiensi dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) di Kantor Komdigi, seperti dikutip dalam keterangan resmi.
Meutya menyoroti masih adanya ISP yang mematok harga tinggi di beberapa daerah karena kurangnya kompetitor. Ia menyadari hal tersebut terjadi karena nilai investasi yang besar dalam pembangunan infrastruktur konektivitas. Namun, ia menyampaikan bahwa hal itu bisa ditekan dengan kolaborasi.
"Jangan sampai karena tidak ada pesaing di sana, lalu tarif dibuat semena-mena. Biaya mahal itu relatif. Operator seharusnya bisa menekan biaya dengan berbagai cara, termasuk kerja sama dan infrastructure sharing," tuturnya.
Menkomdigi juga menekankan pentingnya transparansi tarif dan kualitas layanan kepada pelanggan. Selain soal harga, Meutya menegaskan perlindungan hak pelanggan harus menjadi perhatian utama.
"Saya paham industri juga sedang sulit, tapi ayo kita lihat daerah-daerah mana yang bisa diberi keringanan. Kalau di wilayah lain perlu penyesuaian harga, silakan, asalkan transparan. Jangan sampai ketika jaringan down, pelanggan tetap dikenakan biaya penuh. Itu tidak adil," ucapnya.
Meutya berharap ISP dapat menjadi mitra pemerintah dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkeadilan, sehingga seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan akses internet yang merata.
(Rahman Asmardika)