Komet Misterius Terdeteksi Melesat Masuki Masuki Tata Surya dengan Kecepatan Luar Biasa

Rahman Asmardika, Jurnalis
Sabtu 05 Juli 2025 20:54 WIB
Komet antarbintang terpantau memasuki Tata Surya.
Share :

JAKARTA – Sebuah komet antarbintang baru ditemukan sedang melesat di di Tata Surya kita dalam kecepatan sangat tinggi. Komet ini diperkirakan tidak akan menimbulkan risiko benturan ke Bumi, tetapi teleskop di seluruh dunia telah berhasil mendeteksi benda langit misterius tersebut.

Terpantau Teleskop NASA

Menurut NASA, komet tersebut — yang secara resmi diberi nama 3I/ATLAS — saat ini berada sekira 420 juta mil (670 juta kilometer) jauhnya dan berada di dalam orbit Jupiter. Komet tersebut pertama kali dideteksi dan menarik perhatian pada Selasa, (1/7/2025) ketika ditemukan oleh ATLAS, teleskop di Chile yang merupakan sistem peringatan dini NASA terhadap dampak asteroid.

Tak lama setelah penemuan tersebut, para astronom amatir dan profesional memeriksa gambar arsip dan menemukannya dalam data awal dari Juni. Larry Denneau, salah satu penyelidik utama proyek ATLAS NASA mengatakan bahwa biasanya diperlukan empat pengamatan untuk menemukan benda langit baru.

Kini, lebih dari 100 pengamatan telah dilakukan terhadap objek tersebut, termasuk dari teleskop di Chile, Afrika Selatan, Amerika Serikat, dan banyak lagi.

Denneau tidak menganggap objek tersebut istimewa dengan pengamatan selama satu jam pertama, tetapi gambar tambahan menunjukkan bahwa objek tersebut merupakan penjelajah jarak jauh yang cepat.

"Orbitnya menunjukkan bahwa objek tersebut bergerak terlalu cepat untuk terikat secara gravitasi ke Matahari, jadi, kemungkinan besar objek tersebut merupakan objek antarbintang," kata Denneau, sebagaimana dilansir Washington Post.

"Area di langit tempat kami menemukannya berada di bidang galaksi di Bima Sakti."

 

Mengapa komet tersebut melakukan perjalanan melalui tata surya kita masih menjadi misteri sejauh ini. Denneau mengatakan bahwa komet tersebut bisa jadi merupakan sisa ledakan atau tabrakan di tata surya lain dari jutaan tahun yang lalu. Atau, komet tersebut bisa saja mengalami peningkatan kecepatan saat melewati objek lain — yang dikenal sebagai bantuan gravitasi — yang melontarkannya ke arah kita.

Komet tersebut dapat memiliki lebar antara 12 mil (20 kilometer) dan 25 mil (40 kilometer), menurut berbagai ilmuwan. Marshall Eubanks, kepala ilmuwan di Space Initiatives Inc., memperkirakan komet tersebut dapat mendekati Mars pada awal Oktober untuk diamati oleh Mars Reconnaissance Orbiter, meskipun lebarnya hanya sekitar 0,2 piksel.

Benda itu diperkirakan akan mencapai titik terdekatnya dengan Matahari sekira tanggal 29 Oktober, mencapai jarak sekitar dua kali lipat jarak Bumi dari matahari. Objek tersebut akan tampak lebih terang saat mendekati Bumi, tetapi model menunjukkan kemungkinan besar akan berada di sisi lain Matahari.

Pengunjung Antarbintang Tercepat

Menurut astronom Josep M. Trigo Rodríguez, komet ini juga melaju sangat cepat, mencapai tata surya kita dengan kecepatan sekitar 150.000 mph (245.000 kilometer per jam) relatif terhadap Matahari. Bahkan Rodríguez mengungkapkan bahwa komet ini dapat memecahkan rekor pengunjung tercepat di tata surya kita (relatif terhadap Bumi).

Keunikan komet ini juga terletak pada orbitnya yang tidak biasa. Benda ini memiliki lintasan hiperbolik yang sangat ekstrem melalui tata surya (atau eksentrisitas yang tinggi) — yang berarti benda ini tidak akan kembali ke tata surya kita setelah meninggalkannya.

 

Ini adalah objek antarbintang ketiga yang diamati di tata surya kita, dengan dua lainnya ditemukan dalam dekade terakhir.

Pada 2017, para ilmuwan mengamati objek antarbintang pertama yang dikenal sebagai Oumuamua, yang tampak berbatu dan berbentuk cerutu, meskipun hal itu membingungkan para ilmuwan karena tidak sepenuhnya sesuai dengan definisi asteroid atau komet. Pengunjung kedua ditemukan pada 2019, yang dikenal dengan nama komet 2I/Borisov.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya