"Ada kenaikan opsen, daya beli melemah. Ekonomi kuartal pertama hanya tumbuh 4,7 persen, padahal targetnya 5,2 persen," tuturnya.
Menurutnya, hal ini bisa memberikan dampak besar, hingga berujung pemutusan hubungan kerja (PHK). Itu karena perusahaan akan melakukan efisiensi demi menjaga kondisi keuangan.
"Kalau penjualan stagnan, kapasitas industri tidak terpakai maksimal. Biaya operasional jadi tak tertutupi dan efisiensi terpaksa dilakukan," ujarnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)